Politik

Gelombang Kampus Swasta dan Negeri Kritisi Presiden Jokowi Semakin Besar

Mataram (NTBSatu) – Sejumlah kampus swasta dan negeri kompak mengkritisi kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang pelaksanaan pemilu 2024.

Dalam seminggu ini, ada tujuh kampus yang bersuara menyampaikan kalau tindakan Jokowi telah menyimpang di tengah proses penyelenggaraan negara.

Berawal dari para guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mengeluarkan ‘Petisi Bulaksumur’, pada Rabu, 31 Januari 2024. Petisi tersebut dibacakan Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Prof. Koentjoro.

Dengan mengingat dan memperhatikan nilai-nilai Pancasila serta jati diri UGM, mereka menyampaikan petisi keprihatinan mendalam atas tindakan menyimpang dari prinsip-prinsip moral demokrasi, kerakyatan, dan keadilan sosial oleh sejumlah penyelenggara negara di berbagai lini dan tingkat.

“Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada,” bunyi Petisi Bulaksumur yang dibacakan Koentjoro.

Berita Terkini:

Sehari setelahnya, Kamis, 1 Februari 2024 kritik kembali muncul dari civitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. UII mendesak Jokowi untuk kembali jadi teladan dalam etika dan praktik kenegarawanan.

Desakan itu disampaikan melalui pernyataan sikap ‘Indonesia Darurat Kenegarawanan’ yang dibacakan langsung Rektor UII, Prof. Fathul Wahid.

Jokowi diminta tidak memanfaatkan institusi kepresidenan untuk memenuhi kepentingan politik keluarga melalui keberpihakan pada salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden 2024.

Mereka juga menyoroti perkembangan politik nasional yang dianggap semakin mempertontonkan penyalahgunaan kewenangan tanpa malu-malu. Serta, penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan politik praktis sekelompok golongan dengan mengerahkan sumber daya negara.

1 2 3 4Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button