Mataram (NTBSatu) – KPU Provinsi NTB melaporkan sebanyak 932 calon anggota legislatif (caleg) dari 18 partai politik dipastikan masuk Daftar Calon Tetap (DCT) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ratusan caleg tersebut akan memperebutkan 65 kursi DPRD NTB dari 8 daerah pemilihan (Dapil) yang ada.
Sedangkan untuk kursi DPD RI, hanya terdapat empat kursi yang tersedia dan harus dipertaruhkan oleh 22 calon anggota DPD RI Pemilu 2024 Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat.
Dari data tersebut, dapat dilihat hanya ada sedikit kans yang ada. Tak heran, para calon legislatif harus rela jor-joran untuk memenangkan pemilihan tersebut
Yang menang dapat melenggang, yang kalah harus legawa. Namun tak sedikit, caleg gagal yang tidak dapat menerima kekalahan mereka dan berujung depresi.
Menyikapi fenomena caleg gagal pasca-pemilihan legislatif, nampaknya telah diantisipasi Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma Provinsi NTB dengan mempersiapkan ruangan khusus pada pemilu 2024 mendatang.
Baca Juga: Semangat Ciptakan Keuangan yang Baik, Pemkot Bima Antusias Diperiksa BPK NTB
Direktur RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB, dr. Wiwin Nurhasida mengungkapkan, pasca-pemungutan suara nanti pihaknya sudah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) serta fasilitas yang dibutuhkan. Adapun jumlah tempat tidur yang disiapkan yaitu sebanyak 111 unit.
Berkaca pada daerah lain, setelah Pemilu 2019 lalu, dana kampanye yang digelontoran para caleg tidak sedikit. Sehingga banyak yang berakhir stres.
Menurut psikolog, penyebab caleg rawan stres juga kebanyakan karena tujuan mencalonkan diri tidak jelas atau sekedar ikut- ikutan.
Oleh karenanya, dr. Wiwin melanjutkan, Penyiapan fasilitas ini ditujukan untuk memberikan pelayanan bagi pasien yang datang konsultasikan kejiwaan setelah pemungutan suara.
“Kalau Pemilu sebelumnya belum pernah ada caleg di NTB yang tidak terpilih masuk RSJ untuk mendapatkan perawatan intensif. Tapi setelah pemilihan nanti itu kita sudah siap sejak sekarang. Dari segi sumber daya dan sarana prasarana dan konteks pelayanan sudah siap,” lugasnya, dikutip Suara.com, Selasa, 30 Januari 2024.
Kemudian dipaparkan dr. Wiwin, pelayanan di RSJ dilakukan secara khusus, sesuai dengan kondisi yang dialami pasien. Sehingga, perawatan diharapkan tepat sasaran.
Baca Juga: Serius Tekan Angka Inflasi, Pemkot Bima Kembali Lakukan Rapat Koordinasi