Mataram (NTBSatu) – Lantaran pembiayaan untuk pembukaan beasiswa NTB tak lagi dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2024. Pemprov NTB terus mendorong kemitraan yang saling menguntungkan dengan beberapa perguruan tinggi luar negeri.
Salah satu yang sudah berjalan adalah dengan Al-Bukhari Internasional University (AIU), Malaysia.
Melalui kerja sama dengan AIU, Malaysia. Pemprov NTB telah mengirimkan putra-putri terbaiknya untuk melanjutkan studi S1 nya di negeri Jiran tersebut.
Saat ini sudah ada 50 orang Awarde mahasiswa asal NTB di AIU Malaysia yang sedang menempuh pendidikan S1 pada berbagai jurusan melalui beasiswa penuh dari kampus tersebut.
Dikatakan Rektor AIU Malaysia, Prof. Dato’ Abd Azis Tajuddin dalam kunjungannya ke Pemprov NTB, pada Senin, 15 Januari 2024 kemarin, di tahun 2024 ini, AIU Malaysia kembali berencana memberikan peluang kepada anak-anak NTB untuk belajar di Malaysia.
Adapun jumlah kuota yang disediakan hampir sama dengan tahun sebelumnya.
Dalam proses seleksinya, sedikit diperketat. Sehingga mahasiswa yang lulus seleksi betul-betul memiliki kapasitas yang mempuni untuk menjadi mahasiswa berprestasi dan unggul di AIU.
Sementara dalam unggahan Dr. Zulkieflimansyah melalui akun Facebook pribadinya @Bang Zul Zulkieflimansyah, ternyata AIU, Malaysia ingin memperlebar sayapnya dalam memberi peluang bagi anak-anak muda NTB.
Dr. Zul dalam tulisannya itu mengungkapkan, mestinya Beasiswa NTB untuk S2 bisa tetap di kirim tahun ini.
Baca Juga: Masuk Tahap Finalisasi Dokumen, Pabrik Garam di Bima Segera Dibangun
Pasalnya, di tahun ini AIU membuka program S2 untuk anak-anak NTB, namun ada biaya yang harus dikeluarkan.
“Biayanya sangat murah, sekitar 1.000 Ringgit Malaysia atau Rp3,3 juta per semester. Dengan biaya hidup selama dua tahun saya hitung satu anak sampai selesai hanya Rp50 juta per mahasiswa sampai selesai,” tulis Dr. Zul dalam Facebook pribadinya itu.
Dikatakannya, seandainya Pemerintah Daerah NTB benar-benar serius ingin berinvestasi pada bidang pendidikan. Baginya tidak sulit mengirim 100 anak NTB tahun ini ke AIU Malaysia. Karena secara perhitungannya, hanya butuh Rp5 milyar untuk dua tahun dan sekitar Rp2,5 miliar setiap tahunnya.
“Kalau kita nggak berani alokasikan Rp2,5 miliar untuk 100 orang menurut saya agak kelewatan memang,” ujarnya.
Menyikapi adanya peluang itu, Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi tidak ingin gegabah dan terlalu dini mengambil keputusan. Apalagi APBD Tahun 2024 sudah diketuk untuk ditetapkan.
Menurutnya, tawaran itu perlu didiskusikan terlebih dulu mengenai teknisnya. Dan tak semestinya harus dilimpahkan semuanya kepada pemerintah.
“Orang tua kadang-kadang siap kok anak-anaknya di-support seperti itu. Nanti kita cari cara bagaimana untuk itu. Pokoknya kita dukung anak-anak kita maju dan ‘melek’ masa depan,” kata Gita Ariadi, dikonfirmasi kemarin.
Pun, dari segi kesiapan Pemprov sendiri, sambungnya, tentu tidak ingin tinggal diam menjemput tawaran tersebut. Pihaknya akan terus memperluas kemitraan dengan pelaku industri, CSR, dan sebagainya agar kesempatan itu bisa terwujud.
“Secara teknis nanti kita lihat. Saya, Bupati Kabupaten/Kota, dan CSR bisa. Kita carikan CSR atau apa itu untuk jadi donatur, kita bisa atur,” tutupnya. (MYM)
Baca Juga: Pemprov NTB Siapkan 1.000 Guru Bahasa Inggris untuk Sambut Program Beasiswa LPDP 2024