Politik

Pengamat: Opsi Iqbal-Dinda Punya Potensi Menang Cukup Besar di Pilgub

Mataram (NTBSatu) – Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB pada November 2024 nanti, opso-opsi pasangan calon masih sangat dinamis. Terlebih pada figur-figur baru yang akan ambil bagian pada kontestasi lima tahunan itu.

Pengamat Politik Universitas Mataram Dr Saipul Hamdi melihat, penjajakan politik masih terus dilakukan, hingga dukungan partai akan menjadi angin segar bagi setiap figur yang ingin memuluskan langkahnya meraih tiket Pilgub kedepannya.

Salah satu partai politik terbesar di NTB yakni Partai Golkar telah memunculkan tiga nama yang akan dipasang pada Pilgub nanti. Nama-nama itu adalah Walikota Mataram Mohan Roliskana, Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri alias Dinda dan Mantan Bupati Lombok Tengah Suhaili.

Kendati nama Mohan Roliskana digadang menjadi kandidat kuat yang akan diusung partai Golkar pada Pilgub nanti, Saipul menilai, jika Mohan tetap dipasangkan dengan figur baru Dr Lalu Muhammad Iqbal, peluang menangnya akan tipis.

“Untuk maju saya lihat agak berat, kombinasi pasangan Lombok Tengah dengan Mataram itu penduduknya jumlahnya kecil, kecuali dengan figur dari Lombok timur, masih bisalah,” paparnya kepada NTBSatu Selasa, 23 Januari 2024.

Mohan diprediksi tidak akan mengambil risiko untuk maju pada Pilgub yang notabene peluangnya menangnya sangat kecil jika dibandingkan tetap maju dua periode pada Pilwalkot Mataram.

“Pak Mohan masih lanjut di Mataram, tidak mau mengambil risiko saya lihat,” ucapnya.

Sementara itu, Saipul mengamati politik NTB yang masih berbasiskan demografi. Artinya politik kewilayahan masih menjadi pertimbangan logis untuk memadukan dua kandidat dari Pulau Lombok dan Sumbawa. Sehingga politik tidak dikooptasi oleh suku tertentu.

Baca Juga: Analisis Drone Emprit Sebut Gibran Paling Banyak Dapat Sentimen Negatif Usai Debat

Menurutnya, figur Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri yang cocok mendampingi Iqbal dalam pesta rakyat lima tahunan itu. Bukan tanpa alasan, politik demografi mewakili, Iqbal berasal dari Lombok dan Dinda dari Pulau Sumbawa.

Baginya Golkar dapat meraup pengaruh yang cukup besar jika Iqbal-Dinda tetap dipasangkan dan akan menjadi partai pengusung utama. Apalagi Dinda merupakan pentolan Golkar atau Ketua Golkar Kabupaten Bima.

“Kalau itu lebih rasional lah ya, karena suara Golkar sangat besar, mereka (Golkar)harus mempertimbangkan, harus mencari figur yang kuat. Wakilnya dari pulau sebelah, entah dari Bima dan Sumbawa,” imbuhnya.

“Bisa juga pak Iqbal dipasangkan dengan bu Dinda, tinggal mencari suara partai agar bisa mencalonkan. Golkar bisa menjadi partai pengusung utama, jalannya ke sana saya lihat,” sambungnya.

Sementara itu, satu figur lain dari partai Golkar yakni Suhaili. Ia melihat, tren untuk saat ini, mantan Bupati Lombok Tengah itu, tidak lagi memiliki pengaruh yang luas di partai Golkar. Peluang untuk dipasangkan oleh partai, kemungkinannya cukup kecil.

Duet duo Golkar pun yakni Suhaili-Dinda, Saipul melihatnya akan sangat sulit untuk diwujudkan.

“Suhaili udah nggak ada masanya di Golkar, udah di depaklah saya lihat,” paparnya.

Lebih lanjut, Iqbal-Dinda masih rasional dari segi perwakilan dua pulau. Masih banyak waktu untuk mengenalkan duet Lombok-Mbojo tersebut.

“Iya bisa jadi kuda hitam, atau kekuatan baru, tinggal memainkan isu di NTB yang banyak ini. Iqbal-Dinda potensi menangnya juga cukup besar,” tandasnya. (ADH)

Baca Juga: Dokter Jack akan Tindak Tegas Bawahannya Bila Tidak Beri Pelayanan Optimal kepada Pasien

Show More

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button