Selong (NTBSatu) – Pemerintah Pusat mulai menggulirkan program bantuan pangan beras sejak Senin, 22 Januari 2024. Program yang menyasar 22 juta penerima itu akan berlangsung hingga Juni 2024.
Menurut Kepala Cabang Bulog Lombok Timur, M Syaukani, program itu ditujukan untuk mengentaskan lonjakan harga beras di tengah kondisi El Nino saat ini.
Ia pun memperingatkan, agar tidak ada ‘mafia’ yang memainkan harga beras di lapangan di tengah mendesaknya kebutuhan masyarakat. Syaukani mengatakan, program pangan beras tersebut akan didistribusikan hingga level desa.
“Dengan adanya program ini kan, mereka pasti tidak berani menaikkan harga. Namun jika ada yang memainkan harga di lapangan, akan kami proses ke jalur hukum.” kata Syaukani, Selasa, 23 Januari 2024.
Selain itu, ia mengingatkan agar bantuan tersebut tidak dipolitisasi oleh petugas lapangan. Mengingat dekatnya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sebagai informasi, jumlah Penerima Bantuan Pangan (PBP) beras di Kabupaten Lombok Timur tahun ini naik dari 151.139 penerima menjadi 155.796 penerima. Masing-masing penerima akan diberi 10 kilogram beras per bulannya, atau akan digelontorkan 9.347.760 kilogram hingga Juni 2024.
Pada penyaluran perdana di Lombok Timur pada Senin, 22 Januari 2024, Pemkab Lombok Timur menyalurkan 140.520 kilogram beras untuk masyarakat Sakra Timur dan Selong.
“Dengan pemerintah membantu beras 10 kilogram setiap bulannya, akan cukup membantu kebutuhan konsumsi bulanan bagi masyarakat berpendapatan rendah. Ini karena konsumsi beras per kapita di Indonesia rata-rata berada di 6,6 kilogram dalam sebulan,” kata Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik, dalam acara peluncuran program tersebut.
Adanya bantuan pangan ini pun diharapkan memberi andil untuk menurunkan angka daerah rentan rawan pangan di Indonesia. (MKR)
Baca Juga: Tahun Ini, Jumlah Bantuan Pangan untuk Masyarakat Lombok Timur Meningkat
