Mataram (NTBSatu) – Pemerintah telah melakukan program bagi – bagi rice cooker gratis yang dimulai bulan Oktober 2023 lalu. Namun, realisasi penyaluran tersebut baru 68,5 persen dari target 500 ribu rumah tangga yang ditetapkan.
Hal ini dilaporkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024.
Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu mengungkapkan, sepanjang 2023, penyaluran rice cooker gratis masih didominasi wilayah Jawa dan Bali dengan capaian 56,30 persen.
“Nah mungkin pertanyaan kenapa Jawa Bali lebih banyak? Karena ini menyangkut terhadap kesiapan kelistrikan, karena ini kan demand-nya besar,” jelas Jisman dalam keterangan persnya, dikutip NTBSatu Sabtu, 20 Januari 2024.
Selain itu, ia menambahkan, wilayah tersebut sedang mengalami kelebihan pasokan listrik, sehingga pembagian ini dinilai dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut.
Berita Terkini:
- Kunker ke Surabaya, Komisi III DPRD NTB Nilai Perubahan Perda Penyertaan Modal Mendesak
- Diskursus Vol VI Overact Theatre, Menguak Sejarah Teater Kamar Indonesia
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
Diketahui, satu unit rice cooker memakai daya listrik sebanyak 300 sampai 350 watt. Sehingga dipastikan apabila pemerintah memberikan 1.000 atau 2.000 unit di subsistem melalui validasi dan verifikasi langsung ke penerimanya tidak akan mengganggu sistem kelistrikan yang ada saat ini.