Mataram (NTBSATU) – Sekda Kota Bima, Muhktar mengikuti Video Conference (Vicon) Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi l Daerah yang dilaksanakan di Ruang Rapat Wali Kota Bima, Senin, 15 Januari 2024.
Dalam rapat itu, turut hadir Kemendagri Komjen Pol Tomsir Tohir. Dia memberikan arahan kepada seluruh stakeholder agar terus memusatkan perhatian pada penanganan inflasi. Khususnya berkaitan dengan bawang merah dan cabe rawit.
“Pentingnya kerjasama semua pihak dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok, yang selalu kita harapkan bersama agar sekiranya semua pihak dapat memperhatikan dengan baik, fokus untuk memperbaiki dan penanganannya,” ungkapnya.
Menggambarkan situasi secara nasional, Komjen Pol Tomsir Tohir menyampaikan data 10 kabupaten/kota dengan persentase kenaikan harga bawang merah tertinggi.
Daerah itu antara lain, Wakatobi, Konawe Kepulauan, Dompu, Lombok Timur, Soppeng, Bolaang Mongondow Utara, Bima. Kemudian, Gorontalo Utara, Asahan, dan Enrekang menjadi fokus utama dalam upaya penanggulangan inflasi.
Berita Terkini:
- Kunker ke Surabaya, Komisi III DPRD NTB Nilai Perubahan Perda Penyertaan Modal Mendesak
- Diskursus Vol VI Overact Theatre, Menguak Sejarah Teater Kamar Indonesia
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
Dia berharap lajur inflasi tahun 2024 dapat menunjukkan perbaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Keseluruhan rapat memberikan momentum bagi Kota Bima untuk bersama-sama mencapai target tersebut dan menjaga stabilitas ekonomi lokal.
“Saya mengajak kepada semua Stakeholder untuk sama-sama bersinergi dalam upaya penanganan inflasi, dari tahun kemarin kita jadikan pelajaran untuk kedepannya yang lebih baik,” imbaunya.
Menyambut informasi itu, Sekda Kota Bima mengaku siap berkontribusi dalam mengatasi permasalahan inflasi di wilayahnya.
“Kota Bima harus berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak guna menciptakan langkah-langkah strategis yang efektif,” tutupnya. (KHN)