ADVERTORIAL

Aji Rum Sebut Sampah dan Air Bersih Masih Jadi Tantangan Kota Bima

Mataram (NTBSatu) – Persoalan sampah dan air bersih menjadi masalah krusial yang harus dituntaskan di Kota Bima.

Wajar, sejak awal terpilih menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota Bima, Mohammad Rum pernah menyatakan selama kepemimpinannya nanti ia akan fokus pada hal-hal konkret dan realistis, seperti masalah kebersihan, drainase, air bersih dan sebagainya.

“Tantangan Kota Bima sekarang adalah zero waste dan air bersih,” kata Aji Rum, sapaan akrabnya, dikonfirmasi NTBSatu kemarin.

Tiga bulan menjabat sebagai Pj Wali Kota Bima, Aji Rum mengaku telah melakukan beberapa terobosan untuk menangani permasalahan sampah.

Salah satunya menghadirkan program Jumpa Berlian merupakan akronim dari Jumat Pagi Bersihkan Lingkungan.

“Alhamdulillah sekarang di Kota Bima sudah ada budaya menjaga kebersihan kami namai dengan Jumpa Berlian (Jumat Pagi Bersihkan Lingkungan),” jelasnya.

Mantan Kepala DPMPTSP Provinsi NTB itu mejelaskan, pelaksanaan program tersebut melibatkan seluruh kelurahan. Di mana semua kelurahan yang ada di Kota Bima akan bergerak membersihkan lingkungannya di setiap hari Jumat.

Seperti membersihkan drainase, sampah sungai, dan sebagainya. Kemudian sampah-sampah tersebut akan diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima untuk membuangnya.

“Dan sekarang Alhamdulillah, coba aja yang dulu pernah ke Bima bisa rasakan bedanya, di pasar pun kami bersihkan lagi , sudah nyaman dan bersih,” ungkapnya.

Aji Rum juga berencana membangun Bank Sampah Induk (BSI), di Halaman Kantor DLH Kota Bima. Di mana pada 9 Oktober 2023 lalu, telah dilaksanakan peletakan batu pertama.

Kemudian terkait kebutuhan air bersih, sebelumnya masyarakat Kota Bima masih bergantung pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik Kabupaten Bima.

Sementara sekarang, Aji Rum mengaku, pihaknya sudah menyiapkan saluran air yang baru untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Bima. Sehingga nantinya, tidak perlu lagi menunggu penyaluran air dari Kabupaten Bima.

“Kami sudah bentuk UPTD air bersih. Sudah saya bentuk kelembagaannya, sudah saya bentuk orang-orangnya. Kita sudah siapkan anggarannya untuk melakukan pemasangan sambungan air ke rumah-rumah warga yang akan diadakan sendiri oleh Kota Bima,” jelasnya.

Namun di balik itu, Aji Rum tetap membuka ruang untuk perusahaan air milik Pemerintah Kabupaten Bima tersebut, jika sewaktu-waktu menginginkan untuk bekerjasama.

“Jika PDAM mau bekerja sama Alhamdulillah, kami tetap membuka. Tapi kami tidak mau menggantungkan nasib warga Kota Bima dengan PDAM yang tidak jelas itu. Ya tidak jelas, mereka bermasalah dengan internal, banyak pegawainya yang tidak dibayar, masa kita urus yang kayak gitu, udah kita bentuk aja sendiri,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut Aji Rum, dari total 41 kelurahan yang ada di Kota Bima, tinggal 13 kelurahan yang memang membutuhkan air bersih. Namun ia memastikan hal tersebut akan tuntas pada 2024 mendatang.

“Insyaallah tahun 2024 nanti akan terselesaikan,” tutupnya. (MYM)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button