Pemerintahan

DLHK NTB Tawarkan Kelurahan Dara Kota Bima sebagai Percontohan Pengelolaan Sampah Organik

Mataram (NTBSatu) – Pasar Amahami, Kelurahan Dara, Kota Bima, per harinya menghasilkan sampah organik rata-rata 3 Dump Truk (DT). Sampah tersebut dihasilkan di luar dari pedagang kaki lima.

Adapun keberadaan sampah-sampah yang dihasilkan tersebut hanya dibuang pada satu tempat, yakni landfill Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Oi Mboh.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB, Julmansyah mengatakan, secara umum, pandangan masyarakat terhadap sampah hanyalah suatu permasalahan, kotor dan menjijikan. Sehingga banyak orang memilih untuk menjauh dari keberadaan sampah.

Padahal, jika disikapi dengan pengelolaan yang baik, keberadaan sampah tersebut dapat menjadi barang bernilai ekonomi.

“Kita harus merubah cara pandang kita terhadap sampah sebagai masalah. Tapi mulai melihat sampah sebagai sumber daya atau punya nilai ekonomi,” kata Julmansyah saat menghadiri kegiatan Jumat Salam, pada Jumat, 1 Desember 2023, di Kelurahan Dara, Kota Bima.

Berita Terkini:

Karena itu, di hadapan masyarakat Kelurahan Dara, Julmansyah menawarkan, Kelurahan Dara sebagai pilot projek atau proyek percontohan pengelolaan sampah organik pertama di Kota Bima.

Untuk itu, dalam acara Jumat Salam tersebut, DLHK NTB menyerahkan 25 komposter bag kepada Lurah Dara sebagai uji coba pengelolaan sampah organik berbasis rumah tangga di Kota Bima.

“Inilah model praktek sirkular ekonomi berbasis sampah di Kota Bima. Dengan upaya kecil ini mudah-mudahan bermanfaat dan menyebar ke seluruh kelurahan di Kota Bima sebagai bagian dari wujud NTB Zero Waste,” ungkapnya.

Mengenai itu, Lurah Dara, Nurkomala menyambut baik tawaran dari Kepala DLHK NTB tersebut. Hal itu untuk menginisiasi pengelolaan sampah organik dengan metode BSF (Black Soldier Fly).

“Kita memiliki sampah pasar. Ke depan Kelurahan Dara akan memiliki unit pengelolaan sampah organik maggot dengan metode BSF,” ujarnya.

Dalam hal ini, Nurkomala mengaku, pihaknya akan memberangkatkan rombongan RT/RW ke Mataram untuk belajar pengelolaan maggot.

“Kita juga akan mendukung dan memberikan insentif untuk mendukung pengelolaan sampah organik di Kota Bima,” ungkapnya.

Senada, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, Syarief Bustaman, juga mendukung kesepakatan Kelurahan Dara menjadikan sebagai model pengelolaan sampah organik.

“Kita juga akan mempertimbangkan untuk mensupport 1 unit kendaraan dalam mendukung Kelurahan Dara di tahun 2023 ini,” pungkasnya. (MYM)

Show More

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button