Mataram (NTBSatu) – Kabar revitalisasi Kantor Gubernur NTB, banyak dikaitkan dengan diberhentikannya program Beasiswa NTB pada tahun 2024 mendatang.
Baca Juga: Eksekutif dan Legislatif Sepakat Beasiswa NTB Tak Diadakan Lagi, Revitalisasi Kantor Gubernur Mulus
Orang-orang berasumsi, rencana revitalisasi Kantor Gubernur NTB menjadi penyebab berkurangnya alokasi anggaran untuk program Beasiswa NTB tujuan luar negeri.
Namun, banyak juga yang memberi dukungan karena melihat kondisi Kantor Gubernur NTB yang dibangun pada 1977 tersebut.
Terkait itu, Pemprov NTB melalui Asisten III Setda Provinsi NTB, Wirawan Ahmad, tidak membenarkan informasi tersebut.
Ia menjelaskan, rencana revitalisasi kantor gubernur yang diprogramkan dalam APBD 2024 memiliki basis legitimasi yang kuat dari sisi regulasi perencanaan.
Baca Juga:
- Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Nestapa di Ujung Tahun 2024
- Penetapan NTB sebagai Tuan Rumah PON 2028 Masih Tunggu SK Kemenpora
- Kabid SMK Terjaring OTT Seret Nama Kadis Dikbud NTB
- Siswi SMAN 1 Mataram Bawa Tim Hockey Indonesia Juara Asia
Menurutnya, anggaran untuk revitalisasi kantor gubernur dan Beasiswa NTB sudah dialokasikan masing-masing, yakni Rp40 miliar untuk revitalisasi dan Rp10,1 miliar untuk Beasiswa NTB yang digunakan untuk membiayai mahasiswa on going.
“Jadi tidak benar, bahwa rencana renovasi ini menjadi biang disetopnya pengiriman mahasiswa baru ke luar negeri. Dananya sudah dialokasikan masing-masing. Untuk penghentian pengiriman mahasiswa baru itu kebijakan sejak tahun 2023,” kata Wirawan, Rabu, 22 November 2023.
Rencana renovasi Kantor Gubernur NTB merupakan ikhtiar dalam melaksanakan amanat yang ada dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026.
“RPD tersebut menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi,” ujarnya.
Baca Juga: Pemprov NTB Anggarkan Rp57 Miliar untuk Revitalisasi Kantor Gubernur dan Islamic Center
Wirawan menyampaikan, ada dua Indikator Kinerja Utama (IKU) yang memiliki relevansi dengan rencana renovasi Kantor Gubernur NTB.