BERITA NASIONAL

Teknologi Deepfake Rentan Disalahgunakan, Wamenkominfo Harap Masyarakat Hati-hati Jelang Pemilu

“Melalui algoritma dan otomasi yang dapat menghasilkan bias maupun otomasi yang bersifat preskriptif serta penyalahgunaan algoritma yang berpotensi menimbulkan disinformasi,” kata Nezar, dikutip dari Liputan 6, Sabtu, 18 November 2023.

Nezar bahkan menyebut telah terjadi peningkatan penggunaan deepfake sebesar 550 persen dari tahun 2019 secara global. Sementara, pada tahun 2023, data Home Security Heroes menunjukkan 95.820 video deepfake tersebar secara global.

Baca Juga : Remaja 16 Tahun Tabrak Pengguna Motor Hingga Tewas di Surabaya

“Hal yang sangat mengkhawatirkan karena bisa disalahgunakan dan dimanipulasi untuk penipuan, pornografi, dan tujuan jahat lain, yang berujung pada penyebaran disinformasi,” jelasnya.

Merujuk pada hasil survei UNESCO dan IPSOS 2023, menurut Nezar, lebih dari 80 persen masyarakat yang akan menghadapi pemilu, percaya bahwa disinformasi telah berdampak pada politik di negara masing-masing.

IKLAN

Maka dari itu, ia mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati menggunakan AI maupun deepfake. Hal tersebut karena disinformasi punya dampak yang luas, mulai dari potensi polarisasi politik, penurunan kepercayaan terhadap jurnalisme hingga proses demokrasi itu sendiri. (WIL)

Baca Juga : Dikepung Tentara Israel, Rumah Sakit di Gaza Kehabisan Oksigen dan Air

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button