Mataram (NTBSatu) – Warga Desa Lelede dan Desa Banyumulek, Lombok Barat menyerbu beras SPHP yang disediakan Pemprov NTB melalui pasar murah di halaman Kantor Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi NTB, Senin pagi, 26 Februari 2024.
Beras SPHP ini adalah beras yang digulirkan pemerintah melalui Perum Bulog sejak 2023 sebagai program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Beras ini berasal dari beras cadangan pemerintah di gudang Perum Bulog.
Warga yang datang ke pasar murah tersebut diberikan kupon dan hanya diperbolehkan membeli dua kantong beras, dengan masing-masing kantongnya berisi lima kilogram.
Berita Terkini:
- Setelah Brigadir Nurhadi, Kini Muncul Kematian Janggal Anggota TNI AU Asal NTB
- Promo Gila Digimap, Harga iPhone 13 dan 15 Turun Drastis Hingga Rp5 Juta
- Tuai Banyak Kritikan, Mori Hanafi Pastikan NTB Tetap Jadi Tuan Rumah PON 2028: Kesiapan Venue 80 Persen
- Mau Jadi Pengurus Koperasi Merah Putih? Ini Syarat dan Susunannya
Aminah salah satu warga yang datang, bersyukur bisa mendapatkan beras dengan harga Rp10.400 per kilogram. Sebab, di sejumlah pasar kondisi harga beras saat ini tengah melambung dan berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Alhamdulillah bisa dapat beli beras dengan harga yang terjangkau, ketimbang beli di pasar yang harganya sudah mencapai Rp17.000 per kilogram,” katanya.
Sebagai pedagang nasi bungkus, Aminah harus merogoh kocek yang tak sedikit untuk membeli beras agar bisa tetap berjualan seperti biasa.