HEADLINE NEWSPemerintahan

Wirajaya Ungkap Alasan “Hilang” saat Penggeledahan, akan Kooperatif Hadapi Jaksa

Mataram (NTBSatu) – Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB, Wirajaya Kusuma mengungkap alasan absen saat penggeledahan oleh Kejati NTB, Kamis, 8 Mei 2025 pagi tadi.

Ia mengaku, saat penggeledahan berlangsung sedang mendampingi Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menjemput tamu kedutaan luar negeri di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM).

Sebab, ia masuk sebagai panitia inti agenda Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS) yang diselenggarakan di NTB.

“Saat penggeledahan saya lagi mendampingi Gubernur menerima tamu-tamu duta besar di Bizam,” kata Wirajaya.

Meski tidak berada di lokasi, Mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM mengaku sudah berkoordinasi dan melaporkan penggeledahan ini kepada Kepala Biro Hukum Setda NTB, Lalu Rudy Gunawan. Lalu Rudy menyarankan untuk tetap kooperatif.

IKLAN

“Jadi saran dari Karo Hukum kooperatif, makanya teman-teman di kantor tadi kooperatif untuk memberikan data yang diinginkan,” ungkap Wirajaya.

Perihal adanya penggeledahan ini, Wirajaya enggan berkomentar banyak. Ia juga mengaku tidak tahu secara detail seperti apa yang sedang pihak kejaksaan selidiki.

“Tapi yang jelas terkait dengan PT GNE dan PT BAL. Baiknya ditanya ke penyidik kita tidak diberitahu apa yang di mau. Kita lihat perkembangannya seperti apa, yang jelas kita kooperatif,” ungkapnya.

IKLAN

Penggeledahan Kantor Biro Ekonomi

Sebagai informasi, Kejati NTB melakukan penggeledahan Kantor Biro Ekonomi Setda Provinsi NTB, Kamis, 8 Mei 2025.

Tim penyidik Kejati NTB tiba di Kantor Biro Ekonomi sekitar pukul 09.30 Wita dan selesai pada pukul 10.40 Wita. Tim berjumlahkan lima orang.

Ketua Tim Penyidik Kejati NTB, Indra Harvianto menjelaskan, penggeledahan ini berkaitan dengan persoalan kerja sama antara PT Gerbang NTB Emas (GNE) dan PT Berkah Air Laut (BAL) di Gili Trawangan Lombok Utara.

Pada penggeledahan ini, tim penyidik Kejati NTB menyita tiga boks dokumen dari tahun 2018 sampai 2024, terkait dengan kegiatan PT GNE dan PT BAL.

“Kami menyita sebanyak tiga boks dokumen berisikan kerangka acuan dan laporan kegiatan dua perusahaan tersebut,” kata Indra.

Saat penggeledahan, Kepala Biro Ekonomi, Wirajaya Kusuma tidak berada di lokasi. Namun, seluruh pegawai kooperatif saat penggeledahan.

“Kepala Biro tidak di lokasi, tapi kami sudah izin ke Kabag,” ujarnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button