Mataram (NTBSatu) – Berdasarkan informasi dari Satuan Tugas Perlindungan dan Pengamanan Kantor Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), hotspot atau titik panas di wilayah Gunung Rinjani, kembali terlihat pada petang tadi, Senin, 6 November 2023.
Kepala BTNGR, Dedi Asriady mengatakan, melalui aplikasi SiPongi, terdeteksi beberapa titik panas baru yang tertangkap satelit.
Lokasi titik panas tersebut terdeteksi di sekitar Gunung Layur sisi Barat Kaldera Rinjani, antara Pelawangan Aik Berik dan Pelawangan Santong SPTN Wilayah I TNGR.
“Petugas langsung melakukan pemantauan pada lokasi hotspot melalui CCTV dan terlihat penyebaran Api yang cukup signifikan,” kata Dedi dalam keterangan resminya, Senin, 6 November 2023.
Berita Terkini:
- NTB Darurat Preman, 302 Kasus Diungkap Selama 14 Hari
- Respons Guru Besar Unram Terkait Tuntutan Pembentukan PPS, Tepis Isu Kesenjangan Pembangunan
- Tempat Biliar di Mataram Dapat Sanksi Tegas Gegara Dibangun Tanpa Izin
- Tersangka Korupsi KUR Rp450 Juta di BNI Bima Masuk DPO
Saat ini, selain melakukan pemantauan di lapangan maupun melalui CCTV, BTNGR juga melakukan persiapan untuk pemberangkatan tim pemadaman, yang akan diberangkatkan melalui Aik Berik dan Santong pada hari Selasa, 07 November 2023 besok.
“Sementara ini pemantauan CCTV sekitar Kaldera Rinjani posisi Fire titik api masih cukup jauh dari Camping Ground Danau Segara Anak maupun Jalur Wisata Pendakian Sembalun, Senaru dan Torean,” ungkapnya.
Pada 31 November 2023 kemarin, hutan di TNGR Lombok Timur juga terbakar. Api tersebut berhasil dipadamkan pada 4 Oktober 2023. Luas hutan yang terbakar saat itu mencapai 130 hektare.
Lokasi kebakaran tersebut terjadi di Gomongan, Desa Sembalun Lawang, Lombok Timur. Jenis vegetasi yang terbakar di antaranya semak, perdu, rumput dan dedaunan kering, pohon, pohon bakbakkan, cemara gunung, dan saropan. (MYM)