“Silahkan Bapak/Ibu sampaikan kepada kami apa saja keluhan Bapak/Ibu tentang permasalahan di desa ini, serta aspirasi atau ide baik yang bisa kita kolaborasikan, dengan memperkuat semangat gotong royong dalam memajukan pembangunan daerah,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala desa Jagaraga, Muhammad Hasyim menyampaikan, jumlah penduduk Desa Jagaraga yang telah memiliki hak pilih dalam Pemilu sebanyak 10 ribu orang.
Dari jumlah tersebut, 40 persen diantaranya adalah umat Hindu dan 60 persen adalah umat Muslim, dengan toleransi beragama yang sangat harmonis.
Selain itu, desa ini juga memiliki beberapa potensi alam, potensi usaha dan potensi budaya yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, serta merupakan salah satu desa Pekerja Migran Indonesia yang ada di Kabupaten Lombok Barat.
“Sebagian besar penduduk Jagaraga hidup dengan bertani, namun beberapa dusun belum maksimal dalam melakukan pengolahan padi,” kata Hasyim.
Selain bertani, adapula beberapa usaha mikro yang dilakukan oleh penduduk Desa Jagaraga, di antaranya UMKM Roti Sukses, konveksi yang berkreasi menggunakan kain bekas kemudian dijahit menjadi baju atau celana layak pakai, usaha ayam potong, aset seni budaya “berupa Cepung” (alat gendang tradisional), dan Pura Pancor.
“Kami berharap Disnakertrans NTB dapat membantu dalam mengatasi permasalahan dan meningkatkan produktivitas usaha mikro yang ada di Desa Jagaraha, sehingga perekonomian masyarakat di desa Jagaraga dapat meningkat,” harapnya.
Hasyim juga menyampaikan beberapa persoalan terkait infrastruktur di Desa Jagaraga. Ia berharap agar Disnakertrans NTB dapat membantu Desa Jagaraga dalam melakukan penataan lapangan bola dan penataan drainase aliran sungai serta rencana pelebaran bahu jalan yang sumbernya dari tanah hibah masyarakat Desa Jagaraga.