Mataram (NTB Satu) – PT Rezka Nayatama memastikan kualitas produk olahan umbi porang, sesuai dengan standar internasional.
PT Rezka Nayatama mewujudkan hal itu melalui kerja sama dengan konsorsium bisnis asal Jepang, Harada Foods Co., Ltd.
Direksi Harada Foods pun telah menjalin perjanjian kerja sama dengan PT Rezka Nayatama dan melakukan kunjungan ke pabrik di Sekotong, Lombok Barat pada Senin, 23 Oktober 2023.
Direktur PT Rezka Nayatama, Rachmad Saptadi menjelaskan kerja sama itu memungkinkan pabrik di Sekotong meningkatkan kualitas produksi dan menyasar pasar porang yang lebih luas, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Berita Terkini:
- Anggota DPRD NTB Soroti IUP 18.500 Hektare Milik Prajogo: Tak Bermanfaat Bagi Masyarakat Lokal
- Pj. Gubernur NTB Dampingi Wamendagri Serahkan KTP untuk Siswa SMAN 1 Mataram Berumur 17 Tahun
- Pj. Gubernur Dampingi Wamendagri Bima Arya Kunjungi IPDN Kampus NTB
- Ekonomi NTB Alami Pertumbuhan dari Tahun ke Tahun
“Melihat pasar Indonesia besar, jadi dia (Harada Foods, Red) tidak ingin bersaing, tapi berkolaborasi menggarap pasar Indonesia yang besar, juga pasar luar negeri,” ujar Rachmad, Minggu, 29 Oktober 2023.
Harada Foods akan membantu PT Rezka Nayatama mengoptimalisasi mesin pengolahan di pabrik di Sekotong agar hasil produksi sesuai standar internasional, sekaligus membantu pemasaran ke luar negeri.
Sementara itu, untuk pasar dalam negeri standarisasi internasional yang didapat dari Harada Foods akan menjadi jaminan kualitas produk turunan porang yang dibuat PT Rezka Nayatama.
Rachmad menjelaskan, ada beberapa tantangan untuk peningkatan produksi porang di pabrik Sekotong. Antara lain purifikasi porang lokal dengan tipikal umbi berwarna kuning, agar menjadi putih sesuai kebutuhan pasar internasional.
“Di Indonesia warna umbi kuning, berbeda dengan di China dan Jepang yang warna umbinya putih. Untuk pasar Indonesia sebenarnya itu tidak bermasalah, karena untuk makanan, tapi untuk kebutuhan farmasi dan kosmetik harus (dipurifikasi agar warna menjadi) putih atau transparansi 75 persen,” jelas Rachmad.