“Kebetulan ada pelatihan dengan beberapa penyuluh, agar petani bisa melakukan persiapan tanah, kemudian persiapan pupuk, karena pupuk subsidi itu sudah disiapkan oleh pemerintah, tinggal petani dilatih agar bisa maksimal pemanfaatannya,” jelasnya.
“Pemerintah agar segera menebus usaha taninya, agar bisa meningkatkan produktifitas,” tambahnya.
Dengan pelatihan, ia menilai dapat menentukan pola tanam dari para petani agar, tidak terjadi penanaman yang sia-sia.
“Untuk menetukan pola tanam petani dalam kondisi El Nino, tentunya harus didukung dengan ketersediaan air seperti di embung,” paparnya.
Berita Terkini:
- Eks Bupati Lombok Timur Bakal Diperiksa Dugaan Korupsi Rp52 Miliar Lahan MXGP Samota
- Polisi Agendakan Periksa Oknum Anggota DPRD NTB Dugaan Penipuan Proyek Rp1,29 Miliar
- MJA Targetkan Seribu Beasiswa Per Tahun untuk Putra-putri Lombok Utara
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
Bentuk-bentuk dukungan lain, seperti melakukan perbaikan irigasi yang difokuskan pada lahan yang dekat dengan sumber-sumber air.
“Sepertinya ke daerah yang dekat dengan area irigasi, agar bisa dilakukan penanaman, petani itu juga harus dapat memilih dan memilah apa yang harus ditanam,” ungkapnya.
Menurutnya, petani juga lebih ditekankan memilih komoditi yang cocok untuk ditanam, seperti bawang merah dengan menggunakan air tanah walaupun tidak ada air yang mengalir.
“Harapan kami, petani harus membersihkan saluran-saluran seperti irigasi, saluran irigasi yang bersentuhan dengan pertanian,” tandasnya. (ADH)