Mataram (NTBSatu) – Sejumlah siswa di NTB pada saat pandemi 2020 lalu memilih untuk menikah. Pilihannya tersebut terpaksa membuatnya tidak bisa lanjut mengenyam pendidikan.
Melihat hal tersebut, Dinas Dikbud NTB pun menginisiasi sebuah program pada tahun 2021, yakni Sekolah Terbuka. Lewat program itu, pemerintah daerah memberikan akses kepada siswa yang putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan jenjang SMA.
Berita Terkini:
- Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Penyandang Disabilitas Disinyalir “Makan” Korban Anak di Bawah Umur
- Pertama Kalinya, Pemkot Bima Bakal Libatkan 14 Paguyuban Ramaikan Pawai Rimpu 2025
- Kronologi Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Penyandang Disabilitas dan Intriknya Agar Korban Tak Berdaya
- 3 Bangunan di Kota Bima Direkomendasikan Jadi Cagar Budaya
“Alhamdulillah responsnya cukup bagus sejak kita mulai pada tahun 2021. Saat ini jumlah siswanya ada 3.000 lebih dan pada Juli 2023 lalu sudah lulus sebanyak 230 siswa,” ujar Kepala Dinas Dikbud NTB, H. Aidy Furqan, Senin, 23 Oktober 2023.
Aidy merincikan kalau sampai sekarang jumlah siswa Sekolah Terbuka ini masih mendominasi di wilayah selatan Pulau Lombok, seperti Sakra Timur dan Praya Timur.
“Paling banyak siswanya di wilayah selatan Pulau Lombok. Di Sakra Timur siswanya lebih dari 500 siswanya sampai ke Pulau Maringkik. Kalau Praya Timur 400 lebih siswanya,” rincinya.