Mataram (NTBSatu) – Viral di beberapa platform sosial media yang menunjukkan grafik angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang konsisten selama lima tahun berturut-turut pada periode 2018 sampai 2023.
Berdasarkan data yang dihimpun NTBSatu dalam Laporan Statistik Indonesia, jumlah pernikahan di Indonesia hanya sebanyak 1,58 juta.
Angka tersebut menurun 7,51 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang jumlah pernikahannya sebanyak 1,71 juta.
Ketua Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), DR. (HC), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) juga mengakui ada penurunan angka pernikahan dalam beberapa waktu terakhir.
“Data dari Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) melaporkan di tahun 2023 total pernikahan di Indonesia hanya sebanyak 1.544.571. Data tersebut telah dihimpun dari Sabang sampai Merauke,” rinci dr. Hasto, dalam keterangannya, Jumat, 8 Maret 2024.
Berita Terkini:
- Polisi Amankan 8 Pelaku Ilegal Fishing dan Puluhan Bahan Peledak di Perairan Bima
- Pria Asal Lombok Barat Dibekuk Polisi Gegara Curi HP Perempuan saat Chek In di Hotel
- Dapat SP3, PT Autore Ngotot Lakukan Aktivitas di Perairan Sekaroh Lombok Timur
- Dugaan Korupsi SPPD Fiktif DPRD KLU Diusut Kejati NTB
dr Hasto mengamati angka pernikahan tersebut menurun khususnya di usia 20 tahun sampai dengan 39 tahun, yang notabenenya kelompok subur.
Ternyata, salah satu penyebab penurunan angka pernikahan adalah banyaknya kasus perceraian.
Sehingga masyarakat berpikir keras atau bahkan enggan untuk menikah.