“TPPK di satuan pendidikan ini wajib merekomendasikan ke kepala sekolah mengenai program dan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan,” jelasnya, dikutip dari detik.com, Sabtu, 21 Oktober 2023.
Langkah strategis yang kedua, lanjutnya, melakukan intervensi melalui kampanye publik. Sementara, langkah strategis yang ketiga adalah menggagas program “Roots” anti perundungan yang sudah berjalan sejak 2021 dan berkolaborasi dengan UNICEF.
Berita Terkini:
- DPRD NTB Tanggapi Krisis Pengiriman Ternak, Dorong Solusi Cepat dan Kecam Dugaan Pungli
- 10 Kata-kata Mutiara untuk Hari Kartini 2025, Cocok Jadi Caption Story Instagram dan Status WhatsApp
- DPRD NTB Dorong Perbaikan Jalan Terong Tawah di APBD Perubahan 2025
- Bantai Arab Saudi 2-0, Uzbekistan Juara Piala Asia U-17 2025
“Program “Roots” ini sudah diintervensi oleh 10.708 lembaga dan menghasilkan 51.370 lebih agen perubahan. Di mana dalam hal ini menempatkan siswa menjadi pemenang untuk menebarkan nilai positif dan kebaikan untuk teman sebaya,” tambahnya.
“Namun, tentu mereka juga membutuhkan pendampingan dari fasilitator yang mana ini menyasar para guru. Setidaknya sudah ada 20.101 fasilitator yang sudah kami latih,” sambungnya.
Puspeka Kemendikbudristek pun pada tahun 2023 telah menetapkan target sebanyak 2.750 satuan pendidikan mendapat bimbingan teknis secara luring dan daring program tersebut. Bimbingan diperuntukkan bagi satuan pendidikan tingkat SMP, SMA, dan SMK. (JEF)