Mataram (NTBSatu) – Museum Negeri NTB menggelar pameran keliling di Sumbawa, tepatnya di UPTD Museum Kabupaten Sumbawa, mulai hari ini sampai besok, 18 Oktober 2023.
Pameran keliling tersebut bertajuk ‘Warisan Alam dan Budaya sebagai Sumber Sejarah dan Ilmu Pengetahun’, dalam rangka mengajak masyarakat untuk mengenal sejarah dan kebudayaan.
Dalam pembukaannya, Selasa, 17 Oktober 2023, turut hadir Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd. Didampingi Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa, Dr. Drs. M. Ikhsan Safitri, M.Si., dan beberapa OPD terkait.
Pameran yang digelar selama dua hari ini diperuntukkan kepada siswa serta seluruh masyarakat Sumbawa untuk menyaksikan benda-benda sejarah dan kebudayaan yang dipamerankan.
Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan pameran yang dilaksanakan oleh Museum Kabupaten Sumbawa bekerja sama dengan Museum Negeri NTB.
Ia mengatakan, bahwa pelestarian kebudayaan sangatlah penting. Karena menurutnya, fenomena hari ini dalam melestarikan bahasa daerah sudah hampir punah. Hal ini disebabkan pada beberapa sekolah, dari pendidikan anak usia dini, TK, SD, SMP, SMK, SLB dan Perguruan Tinggi jarang berbahasa Samawa.
“Ini catatan, PR untuk kita semua. Bukan PR untuk pemerintah saja, tapi kita semua masyarakat Tau Tanah Samawa,” tuturnya.
Sebagai upaya pelestarian, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui dana DAK tahun anggaran 2023 dan dana dari pemerintah akan memberikan 1 miliar untuk pengembangan di bidang kebudayaan.
“Mudah-mudahan di tahun depan kita akan lebih tingkatkan lagi untuk memberikan edukasi, memberikan sosialisasi dengan mencintai budaya daerah kita,” harapnya.
Selanjutnya, Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam, SH., MH, mengatakan, dalam pameran ini pihaknya juga merangkaikannya dengan berbagai kegiatan menarik seperti Diskusi Museum, Kuliah di Museum, dan Museum Masuk Sekolah, serta Museum Talk.
Rangkaian kegiatan tersebut, ungkapnya, sebagai upaya untuk memadukan pembelajaran dan informasi terkait kebudayaan.
“Jadi kami hadir di sini dalam satu rangkaian kegiatan yaitu Museum Goes to Sumbawa,” katanya.
Rangkaian kegiatan tersebut, tambahnya, dihajatkan sebagai metode museum untuk mendekatkan diri pada masyarakat, bahwa sesuatu yang ada di museum itu adalah milik masyarakat semua.
“Pada kesempatan ini kami membawa pulang ada 2 masterpiece yang kita miliki di Museum Negeri NTB. Pertama ada Kere Alang Maraja sangaji, dan yang kedua adalah Sungkup Masjid yang dibuat pada berapa abad yang lalu,” jelasnya.
“Jadi sekiranya itu adalah persembahan kami bagi masyarakat sumbawa, agar generasi muda kita dapat mengenal sejarah,” sambungnya.
Terlebih lagi ketahanan budaya adalah sesuatu yang penting dan pihaknya akan menjadikan identitas budaya itu menjadi ketahanan budaya dalam pemajuan kebudayaan.
“Harapan kami, dengan adanya pameran ini dapat menjadi interaksi antara masyarakat dengan kebudayaan,” harapnya.
Sementara itu, dalam laporan Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa yang juga Ketua Panitia, Dr. Drs. M. Ikhsan Safitri, M.Si., menerangkan, festival dan pameran koleksi museum ini semuanya bertujuan untuk menanamkan kecintaan generasi muda terhadap warisan leluhur.
“Jadi kegiatan ini diharapkan menjadi dorongan bagi generasi muda untuk mencintai warisan budaya kita,” terangnya.
Dalam kegiatan pameran tersebut, terpantau ratusan pengunjung memadati arena pameran. Banyak siswa sekolah serta masyarakat yang hadir untuk melihat dari dekat warisan budaya dan mempelajari informasi yang disediakan sebagai bekal pengetahuan. (JEF/*)