BERITA NASIONAL

Pengamat Sebut Program Pemerintah Bagi-bagi Rice Cooker tidak Masuk Akal

Mataram (NTB Satu) – Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyoroti program bagi-bagi penanak nasi listrik atau rice cooker oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Menurutnya, program itu tidak masuk akal dan hanya buang-buang anggaran.

“Program tidak masuk akal. Sasarannya rumah tangga miskin dan rentan miskin. Pertanyaannya, apa yang akan dimasak? Beras saja sekarang harga mahal,” kata Bhima, dikutip dari Tempo, Minggu, 8 Oktober 2023.

Bhima menjelaskan, bagi-bagi rice cooker gratis bukan solusi tepat untuk menyerap kelebihan pasokan listrik PLN. Harusnya diatasi dengan pengurangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

Selain itu, jika tujuannya mengurangi penggunaan gas LPG, juga tidak tepat, kata Bhima. Karena akan memberi beban biaya baru bagi masyarakat kelas bawah.

Untuk menekan konsumsi LPG, menurut Bhima, harusnya melakukan kontrol terhadap masyarakat golongan mampu yang masih menggunakan LPG subsidi 3 kilogram. Karena menjadi penyebab subsidi dari pemerintah menjadi tidak tepat sasaran.

“Jadi, program bagi-bagi rice cooker ini memang kebijakan yang konyol,” kata Bhima.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian telah merilis Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Masak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga. Beleid itu diundangkan pada Senin, 2 Oktober 2023. (MKR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button