BERITA NASIONAL

Curhat Pilu Ayah Timothy: Saya Sakit Hati dan Minta Maaf atas Kesalahan Anak Saya

Mataram (NTBSatu) – Keluarga Timothy Anugrah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana, Bali, masih merasakan duka mendalam setelah Timothy meninggal secara tragis akibat terjun dari salah satu gedung kampusnya.

Ayah Timothy, Lukas, akhirnya angkat bicara untuk meluruskan berbagai pemberitaan yang beredar dan menyampaikan isi hatinya sebagai seorang ayah yang kehilangan anak.

Lukas mengaku merasa terpukul saat mengetahui banyak pemberitaan yang tidak sesuai fakta. Ia menegaskan bahwa banyak orang salah paham karena Timothy sebenarnya tidak mengalami gangguan mental.

Sejak kecil, Timothy memang sempat mengalami gangguan pendengaran ringan dan sudah pulih setelah menjalani perawatan medis.

Menurut Lukas, anaknya tumbuh dengan normal dan berprestasi. Timothy bahkan sudah menempuh pendidikan di sekolah internasional sejak usia dini, kemudian beralih ke sekolah nasional agar lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

“Sudah bisa bersosialisasi lagi tanpa pakai psikolog dari SMP. Jadi, semenjak dia di Udayana ini, dia ini sudah dinyatakan tidak ada gangguan dari psikologinya,” jelas Lukas, mengutip Youtube Metro TV, Senin, 20 Oktober 2025.

Sebagai seorang ayah, Lukas merasa hancur ketika anaknya justru menjadi korban dugaan perundungan di lingkungan kampus. Ia berharap publik tidak mudah menilai tanpa mengetahui fakta sebenarnya.

“Secara manusia, saya sakit hati ya. Tapi saya juga punya Tuhan yang mengajarkan saya harus memaafkan orang-orang yang salah,” ucapnya lirih.

Dalam kesempatan yang sama, Lukas juga menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak yang pernah berinteraksi dengan Timothy.

“Saya minta maaf kepada semua pihak apabila Timi merugikan pihak-pihak yang ada di sekitarnya,” ujarnya.

Lukas menekankan bahwa keluarganya sudah menyerahkan seluruh proses penyelidikan kepada kepolisian agar kebenaran kematian Timothy bisa terungkap secara adil. Ia berharap keadilan bagi anaknya dapat segera terwujud dan tidak ada lagi mahasiswa yang mengalami nasib serupa.

Tanggapan Kemenristekdikti

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menyampaikan, rasa duka dan keprihatinan mendalam atas meninggalnya Timothy. Ia menegaskan bahwa kampus harus menjadi ruang aman tanpa kekerasan dan perundungan.

Brian menambahkan bahwa ia sudah berkomunikasi dengan pihak kampus untuk mencari kejelasan terkait peristiwa yang menimpa Timothy.

“Kami tentu sangat kaget dan prihatin atas musibah yang menimpa Timothy Anugrah Saputra. Kami sudah berkomunikasi dengan pihak kampus untuk meminta penjelasan,” ujar Brian, mengutip Metro TV, Senin, 20 Oktober 2025.

Ia menambahkan bahwa Kemendiktisaintek telah memiliki aturan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi.

Brian meminta pihak Universitas Udayana memastikan kampus tetap kondusif dan aman bagi seluruh mahasiswa agar peristiwa tragis semacam ini tidak terulang.

“Kita sudah punya aturan untuk pencegahan dan penanganan kekerasan di kampus. Kami meminta kampus benar-benar memastikan ruang akademik tetap kondusif dan aman bagi semua mahasiswa,” katanya. (*)

Berita Terkait

Back to top button