Mataram (NTB Satu) – Perusahaan Umum (Perum) Bulog mengungkapkan penyebab kenaikan harga beras beberapa bulan terakhir.
Salah satunya terjadi karena beras pemalsuan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Di mana karung beras tersebut diganti dengan merek lainnya dan dijual dengan harga tinggi.
“Beras Bulog ini kualitasnya premium, enggak dioplos, rawannya diganti karung. Dianggap produksi lokal mereka, dimasukkan, di-packaging merek-mereknya mereka untuk disuplai dengan harga tinggi,” kata Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat, 6 Oktober 2023.
Berita Terkini:
- UMS dan Ummat Perkuat Sinergi Melalui Studi Tiru Pengembangan Mutu dan Sistem Informasi
- Koperasi Merah Putih akan Hadir di Kota Mataram, Begini Skemanya
- 3 Pemuda Lombok Tengah Diamankan Diduga Terlibat Pengeroyokan di Gunungsari
- Realisasi Pendapatan Provinsi NTB Tembus Rp1,6 Triliun
Dengan begitu, pihak-pihak nakal itu akan terus menikmati keuntungan besar dengan harga jual yang tinggi.
“(Harga) enggak akan turun-turun karena jualnya begitu, untungnya sebesar-besarnya,” kata Budi Waseso atau Buwas.