Mataram (NTBSatu) – Kritik tajam Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat, terhadap kinerja Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, mendapat respons dari PKS.
Partai pengusung Zulkieflimansyah pada Pilgub 2018 ini menganggap, kritikan yang dilayangkan politisi senior itu harus ditanggapi dengan positif, terlebih sebagai upaya mengontrol jalannya sebuah pemerintahan Pj. Gubernur NTB saat ini.
Hanya saja, narasi pernyataan anggota DPR RI itu menyeret sisi minus masa jabatan Zul Rohmi 2018 – 2023.
Dalam masa pemerintahan Zul-Rohmi sebelumnya, kritik pun bisa menjadi bahan evaluasi bagi kepemimpinan selanjutnya, dalam hal ini bagi Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi.
Berita Terkini:
- Ibunda Bimbim Meninggal Dunia, Ini Lagu Haru Slank yang Terinspirasi Olehnya
- Profil Bunda Iffet Ibu Bimbim, Sosok Penting Penyelamat Slank dari Keterpurukan
- Ratusan Peserta Ikuti Rally Rumble 2025, Ajang Tenis Terbesar di Mataram
- Siswi Asal Sumut Ini Lulus di 15 Universitas Top Dunia, Berikut Daftarnya
“Saya apresiasi kritik dari sang guru politik paling senior di NTB itu. Tafsir saya, kalau beliau mengkritik, itu tandanya beliau mencintai orang yang dikritik tersebut. Jadi saya kira tidak selalu kritik itu bermaksud negatif. Bisa jadi juga positif,” ujar Politisi PKS Sambirang Ahmadi dihubungi NTBSatu Kamis, 5 Oktober 2023.
“Tapi mesti kita cermati juga, apakah kritik tersebut benar-benar objektif ataukah didasari motif subyektif dan kepentingan-kepentingan tertentu?,” sambung anggota DPRD NTB itu.
Sebelumnya, kritikan keras dari politisi senior PDIP itu, berkutat dalam beberapa isu krusial, antara lain kondisi birokrasi yang sedang tidak baik-baik saja dan belanja anggaran pembangunan dalam APBD NTB yang jauh dari kata tertib.