Mataram (NTBSatu) – Tiga anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Heddy Lugito, Ratna Dewi Pettalolo, dan Dewa Raka Sandi, mengalami peretasan nomor ponsel secara bersamaan.
Ketua DKPP, Heddy Lugito menyatakan peretasan terjadi pada SIM card mereka. Hal itu membuatnya sulit untuk menggunakan layanan seperti WhatsApp.
“Handphone saya di-hack dan bukan cuma saya. Nomor saya, nomornya Bu Dewi dan Pak Dewa bareng di waktu yang bersamaan tadi malam,” kata Heddy yang menjabat sebagai Ketua DKPP, dikutip dari kompas.com Selasa, 9 Januari 2024.
“Sekarang belum pulih nomor saya. Karena yang di-hack itu SIM card-nya,” ujar dia.
Heddy Lugito menegaskan bahwa ia tidak berniat melaporkan kejadian ini kepada polisi dan hanya akan mengganti SIM card.
Berita Terkini:
- PKBI NTB: Bentuk Satgas PPKS, Batalkan Peleburan DP3AP2KB
- Terkendala Undangan, Mutasi Pejabat Pemprov NTB Sore ini Molor
- PKN Soroti Fraksi di DPRD NTB yang “Diamkan” Kisruh DAK
- Kasus Dosen di Mataram Diduga Cabuli Anak Kelas 5 SD Naik Penyidikan
Ia menyampaikan keheranannya atas kejadian peretasan bersamaan ini, namun pihaknya menekankan bahwa tidak ingin berspekulasi buruk terkait keterlibatan dalam kasus yang sedang mereka tangani.
“Saya juga (merasa) agak lucu, kok bisa barengan bertiga. Kita berpikir positif saja,” ungkap Heddy.
“Enggak paham lah kaitannya apa. Jangan berpikir aneh-aneh,” imbuhnya.
Meskipun demikian, peretasan ini menjadi sorotan karena terjadi di tengah sejumlah perkara dugaan pelanggaran etik penyelenggara pemilu yang sedang ditangani DKPP.
Dua kasus yang mencuat adalah dugaan pelanggaran etik oleh komisioner KPU RI yang menerima pencalonan putra sulung Presiden Joko Widodo sebagai wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, serta laporan kasus dugaan pelanggaran etik komisioner Bawaslu Jakarta Pusat terkait aksi bagi-bagi susu oleh Gibran Rakabuming pada momen Car Free Day di Jakarta.
Hingga saat ini, DKPP masih melakukan verifikasi administrasi atas laporan terakhir dan akan mengambil langkah selanjutnya setelah dipastikan memenuhi syarat verifikasi.
Peretasan ponsel anggota DKPP menjadi peristiwa menarik di tengah gugatan dan laporan terkait pelanggaran etik yang tengah dihadapi lembaga tersebut. (SAT)