Mataram (NTB Satu) – Masalah stunting menjadi isu prioritas dalam kepemimpinan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah.
Seluruh organisasi perangkat daerah yang ada di Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, termasuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB, diminta terlibat dalam penurunan angka stunting.
Brida NTB pun langsung membuat tim pendamping program percepatan penurunan stunting, yang dikoordinatori oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Inovasi dan Teknologi, Lalu Suryadi, SP. MM.
Lalu Suryadi menyampaikan, untuk kegiatan percepatan penurunan stunting, Brida NTB melakukan pendistribusian telur.
Berita Terkini:
- Kisah M. Syafiullah, Menanam Harapan di Sekolah Terpencil, Menuai Hikmah di Panggung Tilawah
- Keluarga, Kerja, dan Organsasi, Rahmawati Berhasil Lulus Cepat 3,5 Tahun
- SMP dan SMK Muhammadiyah Gelar Uji Publik Tahfiz, Tahsin, dan Pidato Bahasa Asing
- Kisah Binda Nitasari, Mahasiswi STKIP Tamsis Bima Lulus 3,5 Tahun di Tengah Keterbatasan
“Kami melakukan pendistribusian telur dalam rangka gotong royong bakti stunting ini. Adapun sumber bantuan telur tersebut didukung oleh Bank NTB Syariah, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, BAZNAS dan PT Sumber Timur Mining (STM),” ujarnya, Jumat, 1 September 2023.
Pendistribusian telur ini berfokus di Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur. “Terkahir kami sudah melakukan pendistribusian telur tahap ke-10 sebanyak 100 trey, pada 22 Agustus 2023 lalu, sehingga, sejauh ini sudah terdistribusi sebanyak 785 Trey,” terangnya.
Dengan jumlah yang sudah didistribusikan tersebut, lanjutnya, maka percepatan penurunan stunting yang dilakukan Brida NTB di Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, sudah mencapai 55% dari target sasaran penerima bantuan stunting.
“Harapannya dengan adanya program ini bisa mengurangi angka stunting pada anak usia enam hingga sembilan bulan di Provinsi NTB, khususnya di Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur,” harapnya. (JEF/*)