Mataram (NTB Satu) – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB menerima kunjungan kaji banding dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 4 September 2023.
Rombongan dari Bappedalitbang ini diterima langsung oleh Kepala Brida NTB, Dr. H. Amry Rakhman, bersama jajarannya.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Murung Raya menyampaikan, tujuan kunjungannya sebagai bentuk koordinasi dan sinkronisasi penelitian dan pengembangan, dengan melihat dan meninjau beberapa program unggulan yang ada di Brida NTB.
“Karena dari kami saat ini sedang merancang pembentukan untuk bidang riset dan inovasi, yang akan berdiri sendiri atau tergabung dengan Bappedalitbang. Ini rencananya paling lambat sekitar bulan juli 2024 sudah ada. Sehingga, terkait hal inilah kami diarahkan pimpinan untuk melakukan, melihat daerah lain,” jelasnya, Senin, 4 September 2023.
Terlebih lagi, kunjungannya ke Brida NTB untuk meningkatkan indeks inovasi di Kabupaten Murung Raya. Sebab, indeks inovasinya berada pada urutan nomor dua paling bawah se-Provinsi Kalimantan Tengah.
Berita Terkini:
- Kapal Rute Poto Tano – Pelabuhan Kayangan Kandas, Seluruh Penumpang Selamat
- UMP NTB Naik Jadi Rp2,6 Juta, Pj Gubernur Beraharap tak Ada PHK
- Pj Gubernur NTB Panggil Kadis Dikbud, Sebut Kabid SMK Berpotensi Dicopot
- Kabid SMK Dikbud NTB Ancam Kontraktor Sebelum Diduga Terima Pungli Rp50 Juta
“Terutama memang kami akui bahwa hasil indeks inovasi daerah kami masing sangat rendah, jadi kurang inovatif. Makanya ini saya ajak teman-teman terkhusus bidang litbang untuk cobalah kita melakukan sesuatu agar bisa mengangkat indeks inovasi daerah, kita bisa melakukan sesuatu bagi Kabupaten Murung Raya ini,” harapnya.
Kepala Brida NTB, Dr. H. Amry Rakhman menyambuat baik kunjungan kaji banding yang dilakukan Bappedalitbang Kabupaten Murung Raya ini. Dalam sambutannya, Amry menjelaskan perjalanan Brida NTB hingga saat ini.
“Dulu tahun 2017 ketika pemerintah Indonesia gencar-gencarnya membangun Science Techno Park (STP), taman untuk pengembangan dan ilmu pengetahuan, itu mulai komplek ini bernama STP sejak 2017,” ungkapnya.
Lalu pada tahun 2018, lanjutnya, STP bekerja sama dengan industri agar memiliki corenya juga, sehingga berubah menjadi Science Technology and Industrial Park (STI). Jadi di dalam kawasan 26 hektar ini, berisikan ada pengembangan ilmu rumah tangganya, ada pengembangan teknologinya, pengembangan industrinya ada untuk awal dan taman eduwisatanya ada untuk tempat belajar,” tambahnya.
Setelah berdiskusi, kunjungan dilanjutkan dengan mengunjungi beberapa spot eduwisata dan pabrik di sekitar Kawasan Inkubasi Bisnis Brida NTB. (JEF/*)