Mataram (NTB Satu) – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB memberikan pemahaman terkait inovasi, kepada 360 mahasiswa Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram.
Materi tersebut disampaikan sebagai bekal bagi para mahasiswa UNW Mataram, yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-31. Serta, bertujuan sebagai langkah awal dalam pengembangan potensi desa. Tema dari KKN ke-31 ini adalah ‘Membangun Masyarakat Desa Mandiri melalui Inovasi Berbasis Pemberdayaan Potensi Lokal’.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Inovasi dan Teknologi Brida NTB, Lalu Suryadi, SP. MM., menyampaikan, bawa inovasi merupakan semua jenis tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan unjuk kerja serta kualitas dari semua bentuk kegiatan dan produk kegiatan, berupa hardware maupun software.
“Salah satu konsepnya adalah, konsep kerja Amati, Tiru, dan Modifikasi (ATM). Konsep ini merupakan salah satu bentuk inovasi, dikarenakan hal tersebut dapat mencipta kebaruan,” jelasnya, Senin, 4 September 2023.
Berita Terkini:
- DPRD Sarankan Pemkot Mataram Pertimbangkan Pisah dari PT AMGM
- Kabur 4 Bulan, Tersangka Korupsi Dugaan Korupsi KUR BSI Rp8,2 Miliar Serahkan Diri ke Jaksa
- Catatan Suram Korupsi di NTB, 80 Kasus Selama Tiga Tahun Terakhir
- Dipaksa Menikah, Gadis 18 tahun Asal Sumba Nekat Kabur ke Bima
Ia juga mengingatkan kepada para mahasiswa, agar memahami potensi desa tempatnya KKN terlebih dahulu, agar dapat menerapkan inovasi yang tepat untuk mengembangkan desa.
“Karena jika tidak memiliki pemahaman terhadap potensi desanya, maka apa yang ingin dikembangkan. Sehingga jika sudah memiliki pemahaman, penerapan inovasi untuk pengembangan desa akan berdampak terhadap perbaikan kualitas hidup. Semua orang harus berkontribusi dalam pembangunan desa dengan cara masing-masing,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan model kolaborasi yang digagas oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk pengembangan desa, yaitu Villagepreneurship. Model kolaborasi ini, lanjutnya, bertujuan untuk meningkatkan strategi penjualan bagi pengusaha yang ada di desa.
“Kita ketika masuk ke desa, tidak semuanya sama dengan apa yang ada di pikiran kita. Jadi yang harus kita lakukan saat masuk ke desa adalah melakukan identifikasi terhadap perilaku masyarakat dan adat istiadat masyarakat,” tutupnya.
Usai pemaparan materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi, yang diikuti secara antusias oleh seluruh peserta. Para mahasiswa UNW Mataram yang akan melaksanakan KKN ke-31 ini juga mendapatkan pemahaman teknis penyusunan program KKN. (JEF/*)