Mataram (NTB Satu) – Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) untuk pembangunan kereta gantung menuju Taman Wisata Gunung Rinjani (TNGR) dari kawasan Desa Karang Sidmen, Kabupaten Lombok Tengah, NTB masih dalam tahap penyusunan.
Selanjutnya setelah selesai disusun akan dibahas bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, yang kemudian dibahas di tingkat pusat.
Direktur Jenderal (Ditjen) Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dr. Hanif Faisol Nurifiq mengatakan, terkait pembahasan Amdal untuk pembangunan Kereta Gantung Rinjani, belum diketahui pasti akan memakan waktu berapa lama. Karena terkadang, kedalaman dari materi penyusunan itu selalu menjadi perdebatan.
“Nah, kalau kajiannya terpenuhi semua, kita kembalikan lagi. Pengembalian kembali dari para konsultan ini yang kadang-kadang tersendat, itu yang kemudian dilakukan notifikasi KLHK yang lambat, ini masalah yang perlu diluruskan, saya rasa demikian,” katanya saat ditemui usai kegiatan Sosialisasi Sub Nasional Indonesia FOLU NET SINK 2023 di Gedung Graha Bakti Praja, Kantor Gubernur NTB, Selasa, 22 Agustus 2023.
Disamping penyusunan Amdal yang belum selesai, Dr. Hanif Faisol Nurifiq menyatakan, pihaknya tetap mendukung proyek tersebut sepanjang kajian Feasibility Study nya memungkinkan. Apalagi terdapat dukungan dari Nasional dalam bentuk proyek secara Nasional, itu menjadi prioritas yang harus diselesaikan.
“Sepanjang kajian Feasibility Study nya memungkinkan untuk itu, kemudian dari kajian lingkungan akan masuk ke kami dari beberapa aspek teknis, nanti kita akan dukung sepenuhnya, tidak boleh tidak untuk kemajuan NTB tercinta,” ujarnya.
Baca Juga :
- Kereta Gantung Rinjani Ternyata akan Dilengkapi Jalan Raya
- Kereta Gantung Hanya Satu dari 24 Mega Proyek Wisata di Gunung Rinjani, Berikut Daftarnya
- Intip Megahnya Desain Karnaval Planet Hutan Hujan Rinjani, Satu Paket dengan Kereta Gantung
- Termasuk Kereta Gantung, Investasi Pengembangan Sekitar Kawasan Gunung Rinjani Mencapai Rp6,2 Triliun