Menurutnya, sektor pendidikan di Indonesia ke depan harus didorong sebagai gerakan, bukan sekadar program pemerintah saja. Sebab, bila sektor pendidikan adalah program, ungkap Anies, yang hanya diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat menjadi partisipan pasif, maka akan begitu-begitu saja.
“Tetapi ketika pendidikan sebagai gerakan, maka inovasi, terobosan, kebaruan yang ada di masyarakat, yang dimunculkan pegiat pendidikan, dapat ditampung dan digarap untuk bisa dilaksanakan bersama pemerintah,” ujarnya.
Seperti yang dilakukan dirinya ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) 2014-2016, pendekatan tersebut yang diterapkan.
“Waktu itu, diadakan pesta pendidikan yang sekarang namanya BelajaRaya, dimulai tahun 2016. Kenapa waktu itu dilakukan, karena kami melihat, begitu banyak terobosan inovasi di luar yang tidak terakomodir oleh pemerintah. Sedangkan pemerintah hanya mengerjakan hal yang sama setiap tahunnya. Dengan ada keterbukaan, kolaborasi, harapannya pendidikan kita akan mengalami peningkatan kualitas terus-menerus dengan mendapatkan masukkan, ide-ide dari masyarakat dan pegiat pendidikan,” terangnya.
Baca Juga :
- TGB Yakin Jokowi Dukung Ganjar Pranowo
- Sebelum Naik Haji, Anies Baswedan Instruksikan Racik Strategi Pemenangan Pilpres
- Prabowo Silaturahmi dengan Jokowi Selama 1,5 Jam, Ini Yang dibahas
- Tak Ada Nama TGB, Puan Maharani Ungkap 5 Bakal Cawapres Ganjar Pranowo
- Pilpres Kian Dekat, Nama Cawapres Anies Mulai Terbuka