Mataram (NTB Satu) – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara akan mengganti alat transportasi Cidomo di Gili Trawangan, Meno, dan Air (Tramena). Alat transportasi tradisional menggunakan tenaga kuda itu akan diganti dengan kendaraan listrik.
Alasan kebijakan mengganti Cidomo tersebut, pertimbangan meminimalisir polusi kotoran yang dihasilkan Kuda. Apalagi wisatawan asing menganggap penggunaan tenaga kuda untuk menarik Cidomo seperti menyiksa hewan.
“Kan orang barat tidak senang, karena dianggap kita menyiksa binatang,” kata Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu, Rabu, 26 Juli 2023.
Menurutnya, penggantian kendaraan Cidomo dengan kendaraan listrik di Gili Tramena tidak mengurangi nilai lokalitas yang sudah terbentuk di tempat wisata kelas dunia tersebut.
Baginya, selain polusi dan kepedulian pada mahluk hidup, pertimbangan lain soal keselamatan dan keamanan dari para wisatawan.
“Karena, beberapa kali saya naik Cidomo itu, pernah ngalamin hampir jatuh, terbalik Cidomonya,” kenang Bupati.
Dengan rencana penggantian angkutan Cidomo ini, dipastikan tidak menghilangkan sumber mata pencaharian para kusir Cidomo. Ia mengakui, pengusaha lokal atau pemilik Cidomo akan menjadi prioritasnya untuk diberikan fasilitas kendaraan listrik tersebut.
“Pengusaha lokal kita berikan prioritas nanti, supaya tidak kehilangan usahanya,” jelasnya.
Untuk memaksimalkan pengelolaan kendaraan listrik oleh pengusaha lokal (kusir Cidomo), ia akan membatasi para pengusaha hotel di wilayah sekitar untuk menyiapkan kendaraan listrik.
Karena, jika para pengusaha tersebut ikut menyediakan kendaraan listrik yang akan disewa oleh para pengunjung, tentu akan merugikan masyarakat lokal.
“Dibatasi, supaya masyarakat di situ bisa punya usaha. Nanti kalau ada pengusaha hotel masuk, nanti masyarakat lokal tidak kebagian. Harus bagi rezeki lah, kan yang ingin kita hidupkan adalah masyarakat lokal,” ungkapnya. (MYM)
