Mataram (NTB Satu) – Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyadiri, tugas yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bukan hal yang mudah. Pasalnya, membangun lingkungan tidak semudah membalikkan telapak tangan, yang sebulan atau dua bulan langsung terlihat hasilnya.
Menurutnya, membangun lingkungan hidup tentu berbeda seperti membangun infrastruktur. Dalam hitungan bulan, pembangunan infrastruktur dapat terlihat progresnya.
Sementara, membangun lingkungan butuh konsistensi yang terus menerus. Bahkan, bertahun-tahun baru terlihat hasilnya.
“Maka perlu adanya kerja sama baik dari pusat maupun daerah,” kata Rohmi sapaan dalam sambutannya pada acara Rapat Kerja (Raker) Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara, di Merumatta Hotel, Senggigi, Senin, 24 Juli 2023.
Dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman, tentu membutuhkan konsistensi pembangunan pada bidang lingkungan yang dapat dijaga dan dipertahankan, terutama dalam mengubah pikiran masyarakat yang membutuhkan waktu bertahun-tahun dalam hal pengelolaan sampah.
Baca Juga:
- KPK Soroti Proses Audit di Inspektorat NTB
- Hadiri Apel Kesiapan Pengamanan Pilkada, Pj. Gubernur NTB Sebut Persiapan Pilkada 2024 Sudah Mantap
- Sekda NTB Sebut Reforma Agraria Sumber Kesejahteraan Masyarakat
- Pj Gubernur NTB Ajak Masyarakat Sambut Pesta Demokrasi dengan Riang Gembira
“Terkait masalah sampah yang berat itu adalah mindset,” terangnya.
Namun, Pemerintah Provinsi NTB, melalui program unggulannya yaitu, NTB Bersih dan NTB Hijau terus berupaya dalam menata dan meningkatkan kualitas lingkungan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pembangunan lingkungan dan pengelolaan sampah.
Ditambah, Provinsi NTB sudah memiliki 4 pabrik pengolah sampah, yaitu pabrik Block Solutions, RDF, Insenerator Fasyankes, dan TPST Lingsar. Keberadaan pabrik tersebut diharapkan bisa mengurangi beban sampah per hari.
Selanjutnya, Wagub juga menyinggung soal keindahan alam yang dimiliki oleh Provinsi NTB.
Ia mengatakan, dengan keindahan alam yang dimiliki tersebut, pemerintah mempunyai mimpi besar untuk mewujudkan dua pulau yang dimiliki yakni Lombok dan Sumbawa menjadi tempat yang asri dan lestari.
Hal ini sejalan dengan misi Provinsi NTB yang ingin mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050. (MYM)