“Pak Gubernur mendengarkan apa yang disampaikan oleh petani terdampak yang diwakili ketua kelompok tani. Setelah mendengarkan dan mendatangi beberapa lokasi. Bapak Gubernur mengarahkan untuk segera kita tindaklanjuti dengan langkah konkret,” ucapnya.
Salah satunya, pada petani yang tembakau terdampaknya berusia 40-an hari. Salah satu upaya yaitu akan dilakukan rajang dalam meminimalisir kerugian para petani.
Baca Juga:
- Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Bali, Warga di Mataram Lari Keluar Rumah
- Maman Sebut Penetapan 2 Komisi di 1 OPD Terkesan Mubazir, Didi Sumardi: Itu Sudah Win-win Solution
- Kontrak Dua Tahun, Patrick Kluivert Dibantu Dua Asisten Belanda Pimpin Timnas Indonesia
- DPD IMM Buka Posko Pengaduan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di NTB
Kemudian, para petani terdampak pun akan diprioritaskan Pemprov NTB untuk mendapatkan bantuan Sarana Produksi (Saprodi) pada musim tanam berikutnya.
“Dan prioritas mendapatkan bantuan saprodi untuk musim tanam berikutnya. Jadi kondisi tembakau akibat curah hujan yang tinggi di tengah ancaman El Nino tentu bukan hal yang kita inginkan, semoga kondisi ke depannya akan lebih baik,” tandasnya. (ADH)