Mataram (NTB Satu) – Penambahan ruang kelas yang menjadi solusi Dinas Dikbud NTB dalam permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA di Mataram, mendapat kritik dari pengamat pendidikan NTB. Sebab, solusi tersebut dianggap akan merusak mutu pendidikan di NTB.
Pengamat pendidikan NTB yang juga Sekretaris Rektor I Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat), Dr. Syafril, S.Pd., M.Pd., menjelaskan, seharusnya selaku penentu kebijakan yang memiliki latar belakang bidang pendidikan, tidak boleh memaksa sekolah untuk menambah ruang kelas atau muridnya.
Baca Juga:
- GT World Challenge Asia 2025 Sukses Digelar di Sirkuit Mandalika, Pembalap dan Penonton Puas
- Selain Pengawas, Intip Syarat Jadi Pengurus Koperasi Merah Putih
- Putra Gubernur Jawa Barat Lamar Wakil Bupati Garut Usai Laga Persib Bandung Vs Barito Putera
- FIFA Hukum Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Atas Aksi Diskriminatif Suporter
“Saya berpikir tidak boleh dipaksakan begitu. Ini akan berdampak pada masa depan siswa yang akan menjalani proses belajar mengajar. Sebab, secara tidak langsung akan merusak mutu pendidikan kita juga di NTB,” jelasnya kepada NTBSatu, Senin, 17 Juli 2023.