Menurutnya, pengembangan Lamtoro Beef digunakan untuk pengembangan sapi Bali (Bos Javanicus). Sapi Bali adalah sapi asli Indonesia yang sudah berkembang pesat di NTB dan bagian lain di Indonesia Timur.
Prof. Ali mengaku, ada dua permasalahan utama dalam meningkatkan mutu sapi Bali, pertumbuhan yang lambat (sekitar 0,2 kilogram per hari) dan daging yang keras (alot). Oleh karena itu, Sapi Bali dianggap inferior, dibandingkan dengan jenis sapi eksotik, seperti Simental atau Limosin.
Baca Juga:
- FJPI Kawal Kasus Dugaan Persekusi Jurnalis Perempuan di NTB
- Balada Cinta Abadi: Arti Puitis Lagu Scorpions ‘When You Came Into My Life’, Ciptaan Titiek Puspa
- Segini Gaji Helmy Yahya hingga Bossman Mardigu Usai Ditunjuk Jadi Komisaris Bank BJB
- Scorpions Pernah Konser di 4 Kota Indonesia, Bali Jadi Sejarah Terciptanya Lagu “When Came Into My Life” Karya Mendiang Titiek Puspa
“Kita memilih Sapi Bali karena lebih bisa beradaptasi dengan cuaca. Karena itu kami terus mengembangkan penelitian yang bisa mendukung agar mutu sapi Bali di NTB sesuai permintaan pasar,” ujarnya.
Adapun jenis Lamtoro yang dikembangkan dalam program ini adalah Yaritas Tarramba. Jenis ini yang lebih toleran terhadap serangan kutu loncat (Heteropsylla cubana) yang banyak menyerang tanaman Lamtoro.