“Tidak banyak dapatnya, hari ini baru Rp5.000 dan ini saja saya sudah mau pulang. Kalau ada satu-dua laku, alhamdulillah. Kalau tidak ada yang laku, saya pulang,” jelasnya.
Ketika pendaftar PPDB sedang ramai seperti kemarin, lanjut Rohani, dirinya mendapat Rp50.000. Hasil tersebut bisa untuk ia membeli ikan sebagai lauk di rumah.
“Alhamdulillah kemarin dapat Rp50.000, karena ramai. Sekarang sepi, baru dapat satu dari tadi pagi cuma Rp5.000, tidak dapat beli ikan kalau segini. Kalau kemarin, alhamdulillah bisa beli ikan,” ucapnya.
Baca Juga:
- Raih Juara 1, Lagu Ciptaan Siswa SMAN 1 Selong Jadi Jingle Nasional
- Satpol PP NTB Kunjungi 11 Lokasi Di Lombok Timur, Tertibkan 3.470 Batang Rokok Ilegal
- Polda NTB Siapkan 902 Personel Amankan Debat Kedua Pilgub
- Bapeltanbun NTB Gelar Bimtek Teknologi Pertanian Tahan Iklim di Mataram
Map-map yang dirinya jual tersebut bukan modal pribadinya. Melainkan, mengambil dari orang dan ia menjualnya.
“Tidak ada modal kita untuk beli map-map ini. Ambil sama orang, terus kita jualan. Jadi nanti kita balikkan, berapa lakunya,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan, selama masa PPDB kali ini, dirinya telah berjualan map sejak hari pertama dibukanya pendaftaran,
“Sejak hari pertama daftar masuk sekolah saya jualan. Ya insyaallah sampai akhir daftar masuk, siapa tahu hari-hari berikutnya banyak yang beli. Kalau tidak, saya jualan asongan lagi kayak biasa,” tuturnya. (JEF)