Mataram (NTBSatu) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus berlangsung di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pejabat Sementara (Pjs) Perwira Seksi Teritorial Komando Distrik Militer 1606/Mataram, Kapten Infanteri Jamuhur mengungkapkan, program ini telah berjalan di tiga dapur di Kota Mataram sejak 17 Februari lalu.
“Di Mataram sudah ada tiga dapur yang beroperasional,” kata Jamuhur, Sabtu, 22 Februari 2025.
Adapun Program MBG di Kota Mataram dilaksanakan di tiga lokasi dengan menggandeng dapur mandiri dan yayasan. Yaitu, dapur Mandiri CV Mega Mina Segara di Rembige, melayani 3.069 siswa dari 6 sekolah. Termasuk, SD 3 Mataram, SD 29 Mataram, SMPN 8 Mataram, MTSN 2 Mataram, dan SMK Mataram.
Kemudian, Yayasan Darut Tahfidz Annur di Karang Pule, menjangkau 3.255 siswa dari 13 sekolah. Mulai dari tingkat TK hingga SMP, termasuk beberapa sekolah dasar di Ampenan serta SMP 11, 17, dan 21 Mataram.
Dan UD. Shakila Catering di Sayang-Sayang, melayani 3.025 siswa dari 13 sekolah. Termasuk beberapa SD di Cakranegara, SMP 4 Mataram, dan sejumlah yayasan serta sekolah lainnya.
“Secara total, program MBG di Kota Mataram menjangkau 9.349 siswa dari 32 sekolah yang tersebar di berbagai wilayah kota,” tambahnya.
Jamuhur juga menjelaskan, Kota Mataram memiliki sekitar 101 ribu orang sebagai sasaran MBG.
“Untuk satu dapur, standar pelayanannya kan 3.000 hingga 3.500 orang. Karena kebutuhan yang besar, kita perkirakan Kota Mataram membutuhkan 30 dapur,” ungkapnya.
Saat ini, dari 12 dapur yang berada di bawah Kodim Mataram, 11 dapur sudah operasional. Sementara satu dapur lagi di Gebang Zipur akan segera dibuka.
Daerah Tak Perlu Keluarkan Uang
Sementara itu, Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang menyebut, program MBG merupakan prioritas nasional. Anggarannya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat melalui APBN
Ia menjelaskan, sesuai arahan pusat, anggaran untuk program MBG ditanggung oleh APBN.
Bahkan, bagi daerah yang telah mengalokasikan dana dari APBD untuk program ini, dapat menariknya kembali dan mengalihkannya untuk keperluan lain, seperti perbaikan fasilitas pendidikan di Kota Mataram.
“Jadi, APBD bisa kita alokasikan untuk kebutuhan daerah lainnya, seperti memperbaiki ruang belajar dan fasilitas pendidikan lainnya,” pungkas Martawang. (*)