Mataram (NTB Satu) – Wacana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merekrut guru melalui marketplace menimbulkan pro-kontra. Sebab, banyak pihak dibuat kaget karena wacana ini baru sekali disampaikan dan langsung kepada anggota DPR pada Rabu, 24 Mei 2023.
Meskipun begitu, wacana tersebut mendapat respons positif dari pengamat pendidikan NTB, Dr. Syafril, S.Pd., M.Pd. Ia mengatakan, sejak awal memang harus ada satu mekanisme perekrutan guru yang kredibel, akuntabel, berkualitas, terpilih, dan berdasarkan kebutuhan masing-masing sekolah.
Baca Juga:
Potensi Guru Dipecat Tidak Wajar akan Terjadi Jika Marketplace Guru Diterapkan
PGRI dan FSGI NTB Minta Wacana Marketplace Guru Dimatangkan Lagi
Wacana Marketplace Guru Bisa Jadi Solusi Kekurangan Guru di NTB
Ini Dia 2 Syarat Guru yang Bisa Masuk Marketplace Kemendikbud Ristek
“Munculnya wacana marketplace ini, saya pikir bisa menjadi satu mekanisme perekrutan guru seperti itu. Sehingga ini mendorong agar guru-guru yang terpilih lebih berkualitas,” ujarnya saat ditemui NTB Satu, Senin, 12 Juni 2023.
Marketplace ini pun, kata Syafril, dapat menjadi ruang berkompetisi secara sehat dalam sistem perekrutan guru. Hal tersebut bisa menjadi solusi dari adanya praktik-praktik pertimbangan kedekatan dalam perekrutan.
“Tidak ada lagi hasil perekrutan terutamanya guru berdasarkan pertimbangan kedekatan atau kenalan. Saat masuk dalam marketplace nanti, bersaingnya secara sehat berdasarkan kompetensi masing-masing. Tentu para calon guru yang masuk dalam marketplace ini harus melewati dan memenuhi syarat-syarat tertentu lebih dulu,” jelasnya.