Kota Mataram

Kota Mataram Antisipasi Dampak Musim Kemarau

Mataram (NTB Satu) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan secara keseluruhan wilayah NTB akan mulai memasuki musim kemarau. Beberapa wilayah sudah memasuki indikasi kemarau, sehingga BPBD Kota Mataram tetap mengantisipasi akan datangnya musim kemarau ini.

“Dengan tanda cuaca yang makin panas, kami sudah mulai berkoordinasi dengan beberapa OPD terkait untuk antisipasi. Dampak dari musim kemarau ini, Alhamdulillah Kota Mataram tidak terlalu signifikan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noor Rabu 31 Mei 2023

Ia menambahkan, selama musim kemarau di tahun sebelumnya, Kota Mataram masih bisa mencukupi kebutuhan air bersih.

Mahfuddin mengatakan, pihaknya sudah melakukan edukasi dan sosialisasi terkait waspada menghadapi musim kemarau. Mulai dari antisipasi krisis air bersih, kebakaran dan beberapa hal yang berdampak saat musim kemarau.

“Termasuk terhadap wilayah yang sangat dominan akan areal persawahan, untuk lebih menghemat penggunaan air bersih. Koordinasi juga dengan Dinas Pertanian untuk mewaspadai krisis air yang berdampak pada lahan pertanian,” ujarnya

Menanggapi potensi musim kemarau tersebut, BPBD Kota Mataram sudah mulai melakukan antisipasi, khususnya pada kawasan yang rawan mengalami krisis air bersih.

IKLAN

BPBD Kota Mataram melihat dari data sebelumnya bahwa kawasan yang rawan kekeringan di Kota Mataram pada wilayah yang kawasannya dominan sawah, seperti Rembiga, dan Sayang-Sayang

“Tetapi kami sudah berusaha untuk melakukan antisipasi kalau sampai hal itu terjadi, yang koordinasi dengan OPD dan masyarakat sekitar,” jelasnya

Masyarakat setempat yang wilayahnya berpotensi mengalami kekeringan juga diminta untuk lebih hemat dalam penggunaan air bersih. Selanjutnya memperhatikan pohon atau kebun yang berpotensi menyebabkan kebakaran. Mahfuddin juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli dengan wilayah sekitar.

“Lebih hemat dalam menggunakan air, kebun atau pohon yang memiliki potensi menyebabkan kebakaran sebaiknya dieksekusi langsung agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” harapnya. (WIL)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button