Trending

Tahukah Kamu Laki-laki Mengucapkan 7.000 Kata per Hari dan Perempuan 3 Kali Lebih Banyak, Apa Penyebabnya?

Mataram (NTB Satu) – Dalam masyarakat, banyak yang mempercayai bahwa perempuan selalu lebih cerewet daripada laki-laki.

Bahkan perempuan disebut rata-rata berbicara 20.000 kata per hari, sedangkan laki-laki hanya mampu 7.000 kata. Pernyataan itu pertama kali dipopulerkan oleh Louann Brizendine, penulis dan seorang neuropsikiatri di University of California San Francisco pada tahun 2006. Pertanyaan itu pun diiyakan oleh banyak orang.

IKLAN

Dijelaskan, perbedaan jumlah ucapan itu disebabkan oleh protein Foxp2 (protein berbahasa) yang jumlahnya lebih banyak pada otak perempuan.

Bahkan seorang dokter, yaitu Aisah Dahlan menyebut perempuan akan susah tidur apabila kuota berbicara tidak dihabiskan.

“Perempuan 20 ribu (kata), yang pendiam 16 ribu kata. Perempuan kalau sehari (mengucapkan) kurang dari 16 ribu kata, tidur malamnya tidak nyenyak,” kata Aisah dalam acara Helmy Yahya Bicara.

Benarkah begitu?

IKLAN

Nayatanya, banyak penelitian lain yang membantah penyataan Brizendine karena tidak dilandasi dengan metodologi. Salah satunya psikolog James Pennebaker dari University of Texas yang mengembangkan alat yang merekam potongan suara 30 detik setiap 12,5 menit.

Orang tidak dapat mematikan EAR Pennebaker, atau perekam yang diaktifkan secara elektronik, sehingga memberikan sampel yang lebih andal tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science pada tahun 2007, Pennebaker mengumpulkan data tentang pola obrolan dari 396 mahasiswa (210 perempuan dan 186 laki-laki) di perguruan tinggi di Texas, Arizona, dan Meksiko.

Ia menemukan bahwa dalam 17 jam terjaga, wanita yang mereka uji di AS dan Meksiko mengucapkan rata-rata 16.215 kata, sementara pria berbicara 15.669 kata.

Kemudian pada tahun 2004, Campbell Leaper menyatakan hal serupa dalam sebuah jurnal psikologinya. Ia mengatakan anak perempuan memang lebih banyak berbicara dibanding anak laki-laki, tetapi dengan jumlah kata yang hampir sama banyaknya. Penelitian itu dilakukan pada 73 orang anak.(RZK)


Lihat juga:

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button