Mataram (NTB Satu) – Momentum perayaan Lebaran selalu identik dengan berbagai beragam pernak – pernik dan kudapan yang “wajib” tersedia di rumah.
Tak heran jika tren bisnis kue kering menjadi ladang primadona dan mendapatkan permintaan tinggi setiap tahunnya.
Sriningsih, Owner dari Dessertarian Mataram, membagikan kiatnya sukses menjalankan bisnis kue kering selama kurun 20 tahun.
“Awalnya diajak teman bisnis kue ini, Ibu dulu belum bisa masak, di dapur pun jarang, akhirnya memberanikan diri karena sudah ada yang mengorder,” kenangnya kepada NTBSatu saat dikunjungi di rumah sekaligus tempat produksinya yang berlokasi di Dusun Tegal, Meninting Lombok Barat.
Setiap tahunnya, Sri selalu memperhatikan tiap detail dalam meningkatkan kualitas kue produksinya.
“Kita jual kue kering dengan label premium, mulai dari selainya kita produksi sendiri hingga pemilihan selotip untuk membungkus kue juga dipilih kualitas terbaik agar rasa terbaik dari produk kita bisa sampai ke tangan konsumen,” jelasnya.
Untuk menekan harga, namun tetap menggunakan bahan baku kualitas pertama, Ia bekerjasama dengan supplier sejak jauh – jauh hari.
“Strategi kita supaya harganya tetap masuk ke pelanggan, telur, tepung, gula dan sebagainya sudah dipesan sebelum Bulan Puasa,” ungkapnya.
Delapan varian kue kering yang bisa dipesan melalui Kontak Instagram dan WhatsApp yaitu Nastar, Kastengel, Kacang Mede, Palm Sugar, Almond, Putri Salju, Sagu Keju, Semprit Sisir.
Untuk harga yang dibandrol cukup terjangkau kisaran Rp55.000/ toples. Dengan bantuan 25 reseller, Lebaran tahun ini pesanan yang didapat sebanyak 400 lusin, Kenaikan Omset sebesar 20% dari penjualan tahun lalu. Kue keringnya telah memiliki pelanggan hingga daerah Sumbawa dan Bima.
Tidak lupa Sri juga berbagi dengan tetangga, sisa putih telur.
“Harapan saya usaha dapat dilanjutkan oleh yang muda – muda. Kita juga tidak boleh lupa berbagi. Uang ada, sedekah jalan dan usaha lancar,” tutupnya. (STA)
