Mataram (NTBSatu) – Mahasiswa Stanford University menciptakan RizzGPT, sebuah kacamata yang menggabungkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan augmented reality (AR) untuk membantu individu selama percakapan yang menantang.
Alat tersebut menggunakan GPT-4 dan Whisper untuk menghasilkan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan selama percakapan, lalu jawaban ditampilkan melalui kacamata AR dengan kacamata berlensa.
Teknologi ini cocok digunakan untuk orang dengan kecemasan sosial berbicara di depan umum, wawancara kerja, dan banyak lagi.
Inovasi yang diciptakan Bryan Hau-Ping Chiang, Varun Shenoy, Alix Cui, dan Adriano Hernandez itu memanfaatkan model bahasa GPT-4 dan Whisper, alat pengenalan suara OpenAI, untuk menghasilkan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan selama percakapan.
Pengenalan suara berbasis AI Whisper digunakan oleh RizzGPT untuk mendengarkan percakapan dan menghasilkan respons yang sesuai berdasarkan konteks.
Respons yang dihasilkan dapat ditampilkan dengan mengenakan kacamata AR dengan kacamata berlensa seolah-olah orang tersebut membuatnya sendiri.
Kacamata ChatGPT dibuat menggunakan teknologi AR Monocle Brilliant Labs, yang menawarkan banyak aplikasi potensial dan mencontohkan bagaimana AI dan AR dapat digabungkan untuk mengatasi masalah dunia nyata.(RZK)
Lihat juga:
- Beredar SK BKN, Sekda Lalu Gita Beralih Jadi Dosen Sejak 1 Juni 2025
- Kisah Low Tuck Kwong Sang Penguasa Energi yang Menggali Triliunan di Tanah Borneo
- Rangkap Jabatan Wamen dan Komisaris BUMN, Segini Gaji Giring Ganesha
- Mengenal Zona Megathrust Banda, Menyimpan Potensi Gempa Dahsyat
- Segini Harga Jam Rolex GMT-Master II, Hadiah Pemain Timnas dari Prabowo
- Modest Fashion Mendunia, NTB Siap Jadi Pusat Busana Muslim Syariah Berbasis Budaya Lokal