Mataram (NTBSatu) – Mahasiswa Stanford University menciptakan RizzGPT, sebuah kacamata yang menggabungkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan augmented reality (AR) untuk membantu individu selama percakapan yang menantang.
Alat tersebut menggunakan GPT-4 dan Whisper untuk menghasilkan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan selama percakapan, lalu jawaban ditampilkan melalui kacamata AR dengan kacamata berlensa.
Teknologi ini cocok digunakan untuk orang dengan kecemasan sosial berbicara di depan umum, wawancara kerja, dan banyak lagi.
Inovasi yang diciptakan Bryan Hau-Ping Chiang, Varun Shenoy, Alix Cui, dan Adriano Hernandez itu memanfaatkan model bahasa GPT-4 dan Whisper, alat pengenalan suara OpenAI, untuk menghasilkan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan selama percakapan.
Pengenalan suara berbasis AI Whisper digunakan oleh RizzGPT untuk mendengarkan percakapan dan menghasilkan respons yang sesuai berdasarkan konteks.
Respons yang dihasilkan dapat ditampilkan dengan mengenakan kacamata AR dengan kacamata berlensa seolah-olah orang tersebut membuatnya sendiri.
Kacamata ChatGPT dibuat menggunakan teknologi AR Monocle Brilliant Labs, yang menawarkan banyak aplikasi potensial dan mencontohkan bagaimana AI dan AR dapat digabungkan untuk mengatasi masalah dunia nyata.(RZK)
Lihat juga:
- Sanksi Tegas Mengintai, ASN Lingkup Pemprov Diimbau Jaga Netralitas di Tahun Politik
- Video: TGB Jawab soal Kemunculan Ganjar dalam Tayangan Azan
- Video: Pj Bupati Lombok Timur Ungkap Dua Program Prioritas Usai Dilantik
- Alasan Anggaran, KONI NTB Hentikan Sementara Pelatda PON XXI 2023
- Mutasi 3 ASN di Dompu Dinilai Melanggar Hukum
- Jika Pembangunan Desa Tak Jalan, Jokowi : Kepala Desanya yang Diciduk