Daerah NTB

Belajar Secara Mandiri, Kunci Konsistensi Lailatul Art

Mataram (NTB Satu) – Himpunan Mahasiswa (Hima) Seni Drama, Tari, dan Musik Universitas Nahdlatul Ulama (Sentanu) NTB sukses menggelar acara Lailatul Art 6. Acara tersebut terlaksana pada Sabtu, 18 Maret 2023 malam.

Ketua Hima Sentanu NTB, Muhammad Agus Salim mengatakan, Lailatul Art 6 hendak membawa pergerakan kesenian menuju ruang di luar kampus. Namun, pergerakan tersebut tentu harus tergarap kemasan artistik yang baik.

Sebab, Hima Sentanu NTB kerap melihat bahwa pergerakan kesenian di dalam kampus sering kali menggunakan kemasan artistik yang seadanya. Lailatu Art telah konsisten terlaksana sebanyak enam kali.

Agus menerangkan, tidak mendapatkan kuliah Manajemen Seni yang baik merupakan kunci kesuksesan penyelenggaraan Lailatul Art.

“Lailatul Art merupakan ruang untuk bersilaturahmi terhadap berbagai komunitas atau pun kelompok kesenian yang ada di Lombok. Selain itu, Lailatul Art bertujuan untuk mengakomodir berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di UNU NTB,” ungkap Agus, Ahad 19 Maret 2023.

Agus dan kawan-kawan mengajak berbagai UKM di UNU NTB dengan tujuan ingin berbagi pengalaman soal penciptaan kegiatan yang terkemas rapi. Hal tersebut sesuai dengan mata kuliah Manajemen Seni yang ada di Program Studi (Prodi) Sendratasik UNU NTB.

“Selain mahasiswa Prodi Sendratasik UNU NTB, Lailatul Art 6 dibantu oleh sejumlah teman yang berasal dari luar kampus,” terang Agus.

Di dalam Lailatul Art 6, terdapat kegiatan diskusi kesenian, pemutaran film, dan berbagai penampilan seni. Sajian tersebut agak berbeda dengan Lailatul Art yang pernah terselenggara beberapa tahun lalu.

“Lailatul Art 6 memiliki sejumlah kendala, terutama soal pendanaan. Kami tidak memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan Lailatul Art 6,” ujar Agus.

Walaupun tidak terlalu banyak mendapatkan dukungan dari UNU NTB, Agus dan kawan-kawan memiliki semangat yang cukup untuk melaksanakan Lailatul Art 6. Hima Sentanu NTB menjadikan kendala yang ada sebagai spirit untuk bertahan melaksanakan Lailatul Art 6.

Karena tidak mendapatkan mata kuliah yang baik soal Manajemen Seni, Hima Sentanu NTB belajar secara mandiri. Itulah yang membuat Lailatul Art konsisten terlaksanakan.

Banyak permasalahan yang terdapat dalam mata kuliah Manajemen Seni. Lailatul Art adalah ruang untuk menambal permasalahan tersebut.

Selanjutnya, Hima Sentanu NTB akan kembali menyiapkan karya, dalam jangka waktu empat hingga lima bulan ke depan. Hima Sentanu NTB berharap seluruh panitia Lailatul Art 6 tidak pernah mengeluh untuk mengerjakan berbagai program kesenian yang telah direncanakan.

“Kami juga berharap karya seni yang tercipta di dalam kampus dapat memberi dampak baik untuk keberlangsungan kesenian,” tandas Agus. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button