Mataram (NTB Satu) – Isu tata kelola dan pemberdayaan lingkungan turut menjadi perhatian dunia. Berbagai pihak mulai berlomba-lomba mengadakan kegiatan untuk mengelola dan memberdayakan lingkungan, salah satunya adalah Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB.
Rektor UNU NTB, Baiq Mulianah M.Pd.I., mengatakan, pihaknya memiliki metode pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) menggunakan sampah. Selain itu, terdapat pula program yang mewajibkan mahasiswa untuk menanam satu pohon sebagai syarat kelulusan. Program tersebut digencarkan sejak awal UNU NTB berdiri, sebagai salah satu motif pembukaan Fakultas Teknik Lingkungan.
“Program-program tersebut merupakan representasi dari lembaga Nahdlatul Ulama, yaitu Rahmatan Lil ‘Alamin atau “Kasih Sayang Bagi Semesta Alam”. Program menanam pohon dapat menciptakan sebuah tatanan dan nilai baru yang bisa diwariskan kepada generasi masa depan. Menanam pohon akan membuat generasi masa depan mendapatkan hak hidupnya,” ungkap Mulianah, di Mataram, Kamis, 12 Januari 2023.
“Sedekah Oksigen” merupakan nama dari program menanam pohon. Nama tersebut dipilih dengan niatan untuk menghubungkan manusia dengan kehidupan beragamanya. UNU NTB mengharapkan nuansa spiritual membuat masyarakat sadar tentang betapa pentingnya menanam pohon dan membuat masyarakat percaya bahwa menanam pohon adalah bagian dari ibadah.
“Membayar UKT pakai sampah dan sedekah oksigen hanya dilakukan UNU NTB. Belum ada perguruan tinggi di Indonesia yang melakukan ini,” tandas Mulianah.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UNU NTB, Gendewa Tunas Rancak M.T., mengatakan, pola pembayaran sampah yang ada di UNU NTB sebenarnya cukup sama dengan berbagai bank sampah lainnya. Namun, alokasinya cukup berbeda. Deposit dari tabungan sampah di UNU NTB akan dialokasikan ke tiga pilihan, antara lain, biaya perkuliahan, penelitian, atau sekadar menabung.
UNU NTB sebenarnya ingin membuat mahasiswa sadar akan membuang sampah. Mengenai pengelolaannya, memang masih kurang. Bagi UNU NTB mengolah sampah memiliki cara tersendiri.
“Apabila memperhatikan animo mahasiswa untuk menabung sampah, alhamdulillah meningkat. Indikator peningkatan itu dapat dilihat dari jumlah mitra yang menabung sampah,” beber Gendewa.
Sampai saat ini, mitra yang berasal dari Fakultas Teknik UNU NTB terdapat sekitar 200 orang. Program menabung sampah ini sebenarnya bersifat membantu mahasiswa, bukan memberikan dukungan sepenuhnya. (GSR)