Mataram (NTB Satu) – Setelah terjadi kebakaran di salah satu hotel di Gili Trawangan, pada, Sabtu, 30 Juli 2022, beredar kabar Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB akan segera menempatkan satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air (Tiga Gili).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Hotel Gili, Lalu Kusnawan, menyambut baik rencana Pemprov NTB mengenai pengadaan mobil damkar tersebut. Kendati demikian, Kusnawan mengakui bahwa Tiga Gili saat ini lebih membutuhkan mesin pompa air dibandingkan mobil damkar. Sebab, mesin pompa air dinilai lebih praktis dalam mengantisipasi kebakaran.
“Jujur saja, saya belum menerima informasi apapun mengenai hembusan kabar tentang bakal diadakannya mobil pemadam kebakaran di Tiga Gili,” ungkap Kusnawan, dihubungi NTB Satu, Selasa, 9 Agustus 2022.
Dalam situasi genting, Kusnawan lebih memilih dipinjamkan bantuan mesin pompa air sebanyak 10 unit. Apabila Pemprov NTB hendak memberikan bantuan mobil damkar, Kusnawan menyarankan agar pihak yang merawat fasilitas tersebut perlu diperjelas.
“Jangan sampai terjadi praktik saling menyalahkan yang mengakibatkan mobil damkar mubazir dan tidak terawat,” ujar Kusnawan.
Asosiasi Hotel Gili sangat membutuhkan mesin pompa air. Sebab, apabila kembali terjadi kebakaran, maka Kusnawan serta beberapa pihak terkait tidak akan mampu berbuat apa-apa lagi. Maka dari itu, mesin pompa air menjadi barang yang sangat dibutuhkan.
“Dahulu, kami telah memiliki mesin pompa. Hanya saja, sedang rusak,” terang pria yang juga merupakan Ketua Indonesia Hotel General Manager Association DPD NTB ini.
Kusnawan mempersilakan agar Pemprov NTB membuat surat peminjaman mesin pompa air yang disepakati antara Pemprov dengan pihak hotel. Asosiasi Hotel Gili berharap agar peminjaman mesin pompa air diberlakukan hingga para pengusaha hotel dapat melakukan pembenahan-pembenahan setelah Pandemi Covid-19 mereda.
“Setelah kami melakukan rapat, didapati bahwa hampir keseluruhan mesin pompa air di tiga gili mengalami kerusakan. Selain itu, tabung pemadam kecil pun sudah sampai pada fase kedaluwarsa,” cerita Kusnawan.
Sampai saat ini, beberapa hotel besar di gili pun sedang melakukan pembenahan. Namun, apabila pihak Pemerintah Kabupaten Lombok Utara atau Pemprov NTB hendak membantu, maka Asosiasi Hotel Gili akan sangat berterimakasih. (GSR)
