Giri Menang (NTB Satu) – Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) mengungkapkan, terjadi kompetisi tidak sehat dalam iklim usaha penyebrangan di NTB.
Situasi itu diungkapkan Ketua Gapasdap Cabang Lembar, Denny F. Anggoro mewakili Gapasdap NTB, saat syukuran HUT ke-47 Gapasdap di Aruna Senggigi, Kamis 9 Maret 2023.
Berkumpul dalam kesempatan ini, para pengusaha kapal penyeberangan di NTB, para tokoh perhubungan laut, otoritas pelabuhan. Hadir juga Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Lalu. Moh. Faozal.
Denny mengemukakan, iklim usaha penyeberangan saat ini tidak lagi seperti dulu. Persaingan sudah sangat ketat sehingga terjadi kompetisi yang tidak sehat. Keadaan ini dipengaruhi oleh supply and demand yang tidak berimbang.
“Sehingga kami sangat berharap campur tangan pemerintah sebagai pemegang otoritas perizinan,” ujarnya.
Otoritas ini mengatur jumlah kapal yang seharusnya berimbang dengan jumlah permintaan, juga diimbangi kualitas fasilitas.
“Percuma menambah kapal, memberi izin, kalau kemudian muncul crowded yang lain. Yang namanya truk ngantre panjang, parkir di jalanan menuju pelabuhan, adalah imbas dari itu. Terjadi jual beli muatan akibat berlebihnya kapasitas terpasang kapal,” ungkapnya.
Kelebihan jumlah kapal di pelabuhan ini seringkali ia disuarakan. Salah satu upayanya moratorium izin -izin kapal baru.
Meski moratorium berpeluang dilakukan, namun ada celah yang membolehkan kapal masih dalam kontrak pembangunan atau kontrak pembelian kapal, dibolehkan mendapatkan izin operasi.