Mataram (NTB Satu) – Bappeda NTB menjelaskan beberapa strategi untuk penurunan jumlah penderita stunting di NTB. Terdapat 10 strategi untuk penurunan jumlah penderita stunting yang telah disiapkan Bappeda NTB.
Hal tersebut disampaikan Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan Bappeda NTB, Denny Apriyanto kala ikut Webinar Online Sosialisasi Aksi Cegah Stunting. Webinar tersebut bertema “Mencari Terobosan Percepatan Penurunan Stunting di Daerah untuk Capai Target 14 Persen di 2024”, Selasa, 20 Juni 2023.
Untuk mencegah stunting, Pemprov NTB akan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah kota dan kabupaten melalui Pemantauan Pertumbuhan, mengintervensi langsung sasaran stunting melalui pemberian protein hewani yang bekerja sama dengan Organisasi Wanita NTB.
Baca Juga:
- Prediksi Ilmiah Final El Clasico Copa Del Rey 2025, Benarkah Barca Lebih Unggul?
- Ahsanul Khalik: Mengabdi dengan Hati, Memimpin dengan Solusi
- Sosok Mantan Panglima TNI Try Sutrisno Pengusul Wapres Gibran Diganti
- Mutasi Pejabat Ditunda, Komunikasi Elite Pemprov NTB Dipertanyakan
“Kami juga akan rutin mengevaluasi dan memantau indikator spesifik penurunan stunting, memberi edukasi soal gizi yang menyasar keluarga berisiko stunting di posyandu,” ujar Denny, Selasa, 20 Juni 2023.
Kemudian, Pemprov NTB akan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, terlebih khusus untuk pelatihan konseling ASI, Gizi Buruk, dan PMBA.
Selanjutnya, memberdayakan masyarakat melalui Aksi Bergizi dan Gerakan Masyarakat Remaja dan Ibu Hamil. Pemprov NTB juga akan memberikan makanan tambahan untuk balita kurus dan ibu hamil.
Pemprov NTB juga akan menyusun Road Map Percepatan Penurunan Stunting serta memenuhi berbagai sarana dan prasarana Posyandu Keluarga.
“Terakhir, kami akan memanfaatkan data status gizi yang menggunakan teknik by name and by address berbasis lintas program dan sektoral,” tandas Denny. (GSR)