Mataram (NTB Satu) – Proses pembangunan hunian sementara (Huntara) bagi puluhan warga Mapak Indah, Kecamatan Sekarbela Kota Mataram sudah menuju pembahasan final.
Huntara yang hendak dibangun pada lahan 2.000 meter persegi di belakang Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) di Jalan Lingkar Selatan itu, dipastikan akan lebih layak dari rumah warga yang sebelumnya terdampak abrasi.
Pasalnya, 17 unit rumah yang terdampak abrasi itu dihuni oleh 29 kepala keluarga (KK).
Kemudian pada Huntara tersebut, direncanakan masing-masing KK akan menempati satu rumah.
“Ada 29 rumah, 1 musala, dan 1 bangunan untuk aktivitas sosial. Jadinya 1 KK menempati 1 rumah, artinya lebih layak,” ucap Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram, M Nazaruddin Fikri, Rabu, 1 Februari 2023.
Kemudian, Huntara dengan luas masing-masing rumah 4×6 meter tersebut akan dilengkapi dengan instalasi listrik dan air bersih.
“Toiletnya di dalam, masing-masing. Hanya septic tank-nya yang komunal,” imbuhnya.
Pembangunan huntara tersebut diperkirakan akan menelan biaya hingga Rp2,1 miliar rupiah.
Sehingga menjadi dilema, dimana nilai pembangunan sebesar itu akan menguras waktu pada proses tender, sedangkan kebutuhan masyarakat akan akomodasi sudah sangat mendesak.
Soal desain, Huntara itu akan dibuat seperti rumah yang berbaris dan berhadapan, dengan alasan, agar masyarakat lebih mudah dalam bersosialisasi.
Ditanya mengenai kapan huntara tersebut mulai dibangun? , Nazarudin menyebut sesegera mungkin setelah proses administrasi terselesaikan.(RZK)