Dompu

Dua Miliar Ton Emas di Dompu Masih Prediksi

Mataram (NTB Satu) – Informasi adanya cadangan emas sebesar 2 miliar ton masih berupa prediksi. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB meluruskan informasi adanya cadangan emas sebesar 2 miliar ton yang tersimpan di perut bumi di wilayah Kabupaten Dompu, Provinsi NTB.

Informasi cadangan emas yang sangat fantastis ini sampai saat ini masih menghebohkan. sehingga menimbulkan berbagai spekulasi. PT Sumbawa Timur Mining (STM) selaku pemegang kontrak karya untuk melakukan ekspolari di Hu`u bahkan telah menyampaikan secara terbuka berdasarkan perkiraan sumber daya mineral yang dilakukan STM per Desember 2019, total deposit setara dengan total 1,7 miliar ton masing-masing 0,89 persen tembaga dan 0,49 g/t emas. Selain sumber daya mineral tersebut, target eksplorasi di sekitar area juga telah ditetapkan sebesar 0,6 – 1,7 miliar ton @ 0,2- 0,7% tembaga dan 0,1-0,3 g/t emas.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB, Zainal Abidin didampingi Kepala Bidang Minerba, Trisman Rabu, 25 Januari 2023 menjelaskan, pihakya telah meminta laporan dari PT STM tahun lalu. Berdasarkan analisa laporannya, jumlah yang dilaporkan oleh perusahaan masih bersifat terkaan atau prediksi, bukan kesimpulan.

Menurut Zainal dan Trisman, untuk mendapatkan kesimpulan cadangan, tahapannya panjang. Dari eksplorasi, hingga beberapa kali dilakukan feasibility study (FS). Informasi terkait cadangan emas yang beredar saat ini masih sifatnya terkaan.

Sampai dengan saat ini, PT STM masih pada tahap proses eksplorasi. Tahap eksplorasi terbagi menjadi dua proses, yaitu eksplorasi umum dan eksplorasi rinci. Pada tahap eksplorasi umum dilakukan kegiatan seperti deliniasi awal, pemetaan geologi, pengeboran, dan lainnya dengan tujuan utama untuk menentukan gambaran geologi umum untuk perkiraan ukuran, bentuk, sebaran, kualitas dan kuantitas sumber daya mineral.

Kemudian tahapan dilanjutkan ke eksplorasi rinci dengan kegiatan seperti percontohan singkapan, puritan, lubang bor, shafts, dan terowongan yang ditujukan untuk gambaran lebih rinci dari kondisi geologi. Hasil dari tahapan eksplorasi ini diperolah data berupa informasi Sumber Daya Mineral.

Sumber Daya Mineral ini pun dikelompokkan lagi berdasar tingkat keyakinan geologinya, ke dalam kategori Tereka, Tertunjuk, dan Terukur.

“Kalau sudah terukur, baru bisa disimpulkan sebagai cadangan. Kalau sudah cadangan, artinya 80 persen kandungannya. Proses untuk disebut sebagai cadangan ini panjang. Supaya tidak menjadi informasi yang tidak berdasar,” ujarnya.

Karena itu, perusahaan juga diminta untuk tetap berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kementerian ESDM, Dinas ESDM sebelum menyampaikan laporan secara terbuka ke publik. (ABG)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button